TITIKNOL.ID– Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suaharso Monoarfa , melakukan kunjungan ke Fishing Port, Harbour Flight Centre, dan Boeing di Amerika Serikat.
Hal ini bertujuan untuk mempelajari regulasi pengembangan kereta gantung, seaplane, dan pesawat jarak menengah.
Apalagi saat ini Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) tengah mengkaji moda transportasi alternatif yang akan dikembangkan di Indonesia, khususnya bagi Ibu Kota Nusantara.
“Saat ini sedang dilakukan penjajakan kesesuaian kereta gantung sebagai angkutan perkotaan di IKN dan pariwisata, termasuk kesesuaian aspek topografi wilayah serta added advantage berupa panorama kota,” ujarnya beberapa waktu lalu, seperti dikutim dari akun IKN Nusantara.
Ia menambahkan pemerintah juga sedang menelaah pengembangan kereta gantung yang terintegrasi dengan Rencana Induk dan Sistem Transportasi Perkotaan di IKN.
Sementara itu, Ibu Kota Negara Nusantara di Kabupaten Penajam Paser Utara, bukan hanya akan dilengkapi perkantoran seperti Istana Negara, namun juga akan didukung moda transportasi yang lebih maju.
Bahkan nanti akan diterapkan sistem transportasi cerdas (Intelligent Transport System).Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono mengatakan, dalam pengembangan sistem transportasi cerdas di IKN terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan.
Pertama, integrasi dengan rencana induk transportasi, lalu sistem yang dikembangkan harus mampu menjawab tantangan teknologi transportasi di masa depan.
Kemudian teknologi yang dikembangkan harus sesuai kapasitas institusi yang menjalankannya.
“ITS Indonesia dapat berperan besar dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara, terutama di bidang investasi, pengetahuan dan jaringan,” jelasnya dalam webinar Intelligent Transport System (ITS) dengan tema Merancang Transportasi Cerdas di Ibu Kota Nusantara, Kamis (14/7/2022) lalu.
Dalam rencana induk, angkutan umum menjadi tulang punggung mobilitas IKN.
Terdapat empat koridor transportasi yakni koridor regional menggunakan kereta regional dan juga tol, koridor primer dengan kereta dalam kota.
Selain itu, juga ada koridor sekunder menggunakan Bus Rapid Transit (BRT) listrik, serta koridor tersier menggunakan kendaraan listrik otonom, sepeda, dan bus feeder.(*)
