Gubernur Kaltara Zainal A Paliwang di antara sejumlah tokoh dalam pertemuan silaturahmi tokoh Berau dan tokoh Kaltara, Sabtu 14 Januari 2023 malam di Tanjung Redeb, Berau, Kaltim. HO
TITIKNOL.ID, TANJUNG SELOR – Gubernur Kaltara Zainal A Paliwang masih berusaha ‘merayu’ agar Bumi Batiwakkal – julukan Kabupaten Berau, Provinsi Kaltim bergabung jadi bagian wilayah administratif Provinsi Kaltara.
Teranyar, Zainal bersama beberapa tokoh Kaltara menemui sejumlah tokoh masyarakat Berau di Tanjung Redeb pada Sabtu 14 Januari 2023 malam.
Kala itu di hadapan para tokoh, Zainal mengungkapkan sinergi untuk mencapai kemajuan dan keberhasilan pembangunan perlu terus disukseskan secara bersama.
Terlebih kata mantan Wakapolda Kaltara ini melihat beberapa urusan pemerintahan dan pelayanan publik di Kabupaten Berau perlu lebih efektif dan efisien.
Menurutnya, pelayanan terhadap masyarakat menjadi faktor utama. Letak geografis ibu kota Kaltara (Tanjung Selor) dengan Berau hanya berjarak 2 jam melalui jalur darat. Sementara menuju ibu kota Kaltim (Samarinda) mencapai 15 jam.
“Urusan pemerintahan dan pelayanan publik di wilayah Kabupaten Berau memiliki keterkaitan dengan Kaltara. Khususnya dengan Tanjung Selor dan Kota Tarakan,” kata Zainal.
Sebagai contoh disampaikan Zainal, Telkom dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kaltimtara menginduk pada kantor wilayah yang berdomisili di Kaltara.
Demikian pula Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tanjung Redeb yang melayani Kabupaten Berau berada di Kota Tarakan. Dan, Pos Angkatan Laut (AL) di Berau berada di bawah naungan Lantamal XIII Tarakan.
Jika Berau bergabung Kaltara, Zainal berjanji akan membangun tol Tanjung Selor -Berau demi mempersingkat waktu tempuh dua daerah.
Ia mengungkapkan megaproyek pembangunan Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) di Bumi Tenguyun – julukan Bulungan -sangat berpotensi menjadikan Kaltara pintu gerbang ekspor impor negara-negara Asia ke wilayah regional, khususnya ke IKN Nusantara.
“Bahkan Kaltara akan berperan besar sebagai penyangga IKN,” tutur dia.
Ajakan agar Berau bergabung ke Kaltara juga didasarkan pertimbangan sejarah. Salah satunya kedekatan emosional Kesultanan Berau dan Kesultanan Bulungan.
“Berau juga punya sejarah dalam proses pembentukan Kaltara sebagai provinsi baru,” ujarnya.
Untuk diketahui, dalam silaturahmi malam itu turut dihadiri tokoh masyarakat dari Kaltara antara lain Yang Mulia Sultan Muda Kesultanan Bulungan H Datuk Dissan Maulana Djalalludin, Ketua FKUB Kaltara Ustaz Abdul Djalil Fatah, Ketua Adat Tidung H. M. Yunus Indris, Ketua Dewan Pakar KKSS Kaltara H Ince A Rifai, Alumni SPKMU Kaltara Ismit Mado, dan Ketua K2NTT Kamilus Ruing.
Hadir tokoh masyarakat Berau antara lain anggota DPRD Kaltim sekaligus Pembina Lembaga Adat Bersatu Babada (Banua, Bajau, Dayak) Kabupaten Berau Drs. H. Makmur HAPK, Sultan Gunung Tabur Yang Mulia H. Adji Raden Muhammad Bachrul Hadie, Ketua Lembaga Adat Bersatu Babada Berau H Fahruludin. M04