TITIKNOL.ID, JAKARTA – Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan komitmen pemerintah untuk membenahi sistem dapur Program Makan Bergizi Gratis (MBG) usai mencuatnya kasus keracunan massal di sejumlah daerah.
Salah satu langkah konkret yang akan ditempuh adalah membekali setiap dapur MBG dengan alat tes cepat (rapid test) untuk menguji kelayakan makanan.
Merespons hal tersebut, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan kesiapan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam menyediakan alat uji tersebut.
“Tes cepat ini sebenarnya sudah kami lakukan dan ada petugasnya. Biasanya digunakan untuk makanan Presiden dan saat ibadah haji,” ujar Budi saat ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (1/10/2025).
Budi juga menyarankan agar pelaksanaan teknis rapid test diserahkan kepada Badan Gizi Nasional (BGN).
Menurutnya, pemeriksaan bisa dilakukan secara harian maupun acak, sebagai bagian dari standar keamanan pangan nasional.
“Kami sudah sampaikan ke BGN, sebaiknya mereka yang melaksanakan. Frekuensinya bisa setiap hari atau random. Ini sama seperti standar yang kami gunakan di puskesmas untuk menguji makanan siap saji,” tambahnya.
Kemenkes menjelaskan bahwa rapid test kit yang akan digunakan terdiri dari dua jenis:
Mikrobiologi, untuk mendeteksi organisme seperti salmonella, e.coli, bacillus cereus, dan staphylococcus aureus.
Zat kimia, untuk mendeteksi kontaminan berbahaya seperti sianida, timbal, arsen, nitrit, metanil yellow, rhodamin B, formalin, dan boraks.
Kasus Keracunan MBG 1.315 Korban
Dalam investigasi awal, Kemenkes telah melakukan penyelidikan epidemiologi terhadap tiga Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Bandung Barat:
- SPPG Makmur Jaya (Sirnagalih, Kecamatan Cipongkor)
- SPPG Maju Jaya (Neglasari, Kecamatan Cipongkor)
- SPPG Mekarmukti (Kecamatan Cihampelas)
Dari hasil penyelidikan, ditemukan bahwa penyebab umum keracunan makanan berasal dari tiga sumber:
- Bakteri: seperti salmonella, escherichia coli, listeria, dan lainnya
- Virus: seperti rotavirus dan hepatitis A
- Zat kimia: termasuk nitrit dan scombrotoxin
Dapur MBG Polri Jadi Contoh, Diterapkan Nasional
Sementara itu, BGN memastikan bahwa dapur SPPG yang dibangun oleh Polri telah dilengkapi dengan alat rapid test makanan. Langkah ini akan menjadi model untuk diterapkan di seluruh SPPG lainnya.
“Pak Presiden sudah memerintahkan agar setiap SPPG memiliki alat rapid test yang bisa menguji makanan sebelum diedarkan,” kata Kepala BGN, Dadan.
Di sisi lain, satu dapur MBG di Balikpapan yang berlokasi di hotel bintang tiga di Kelurahan Sepinggan, Balikpapan Selatan, sempat diberitakan ditutup. Namun, BGN membantah kabar tersebut.
“Bukan ditutup, hanya dihentikan sementara karena ada masalah internal,” jelas Koordinator Wilayah BGN Balikpapan, Laila Suci.
Laila menambahkan, penghentian sementara dilakukan demi renovasi dapur agar sesuai dengan standar kelayakan operasional.
Ia tidak merinci permasalahan internal yang dimaksud, namun menekankan bahwa langkah ini merupakan bagian dari evaluasi menyeluruh agar dapur MBG layak dan aman.
Sebagai bentuk antisipasi terhadap insiden serupa, BGN memperkuat koordinasi dengan Dinas Kesehatan daerah. Salah satu fokusnya adalah pelatihan bagi penjamah makanan sebelum dapur MBG kembali beroperasi.
“Langkah ini penting untuk mencegah insiden seperti keracunan. Sejauh ini tidak ada laporan keluhan baru, dan semuanya dalam kondisi aman,” pungkas Laila. (*)