TitiknolKaltara

BPS: Ekonomi Kaltara 2023 tumbuh 4,9 persen, dominan ditopang pengadaan listrik dan gas

×

BPS: Ekonomi Kaltara 2023 tumbuh 4,9 persen, dominan ditopang pengadaan listrik dan gas

Sebarkan artikel ini

TITIKNOL.ID – Ekonomi Kalimantan Utara pada 2023 kemarin mengalami pertumbuhan sebesar 4,94 persen, didukung pertumbuhan semua lapangan usaha, terutama Pengadaan Listrik dan Gas mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu 18,58 persen.

“Disusul oleh lapangan usaha Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 12,38 persen; serta Konstruksi dan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum masing-masing sebesar 8,24 persen,” kata Kepala BPS Kalimantan Utara, Mas’ud Rifai di Tanjung Selor, Senin (5/2/2024).

Adapun lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; Pertambangan dan Penggalian; serta Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Motor; yang memiliki peran cukup dominan juga tumbuh masing-masing sebesar 4,32 persen; 3,70 persen; dan 6,77 persen.

Struktur ekonomi Kalimantan Utara menurut lapangan usaha 2023 tetap didominasi oleh empat lapangan usaha utama yaitu Pertambangan dan penggalian (34,18 persen); Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (14,23 persen); Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor (11,60 persen); serta Konstruksi (11,45 persen).

Peranan keempat lapangan usaha tersebut mencapai 71,46 persen terhadap total Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kalimantan Utara. Perekonomian Kalimantan Utara 2023 yang diukur berdasarkan PDRB atas dasar harga berlaku mencapai Rp147,28 triliun dan PDRB per kapita mencapai Rp201,75 juta.

Jika dihitung triwulan IV-2023 terhadap triwulan IV-2022 (y-on-y) mengalami pertumbuhan sebesar 4,61 persen. Lapangan usaha Pengadaan Listrik dan Gas tetap mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 21,02 persen. Disusul oleh lapangan usaha Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 11,32 persen; Konstruksi sebesar 10,31 persen; Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Motor sebesar 10,05 persen.

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 8,55 persen; dan Jasa Lainnya sebesar 7,92 persen.

Sementara itu, lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; dan Pertambangan dan Penggalian yang memiliki peran cukup dominan juga tumbuh masing-masing sebesar 1,69 persen dan 2,18 persen.

Baca Juga:   Gubernur Instruksikan Perangkat Daerah Gelar Operasi Pasar

Namun, pertumbuhan triwulan IV-2023 dibanding triwulan III-2023 (q-to-q) mengalami pertumbuhan sebesar 2,41 persen. Hal ini disebabkan tumbuhnya semua lapangan usaha, kecuali Pertambangan dan Penggalian yang mengalami penurunan sebesar -0,05 persen. Lapangan usaha Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 9,56 persen.

Adapun menurut pengeluaran, pertumbuhan terjadi pada hampir semua komponen PDRB. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit Rumah Tangga (PK-LNPRT) sebesar 9,99 persen; diikuti oleh Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 9,13 persen.

Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) menyumbang kontribusi pertumbuhan 5,74 persen; Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) 5,56 persen; dan Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 2,41 persen.

“Komponen Impor Barang dan Jasa (yang merupakan faktor pengurang dalam PDRB menurut pengeluaran) mengalami pertumbuhan sebesar 2,71 persen,” kata Mas’ud Rifai. (red)