TITIKNOL.ID – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik memimpin prosesi pelepasan jenazah mantan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak.
Acara berlangsung khidmat di halaman Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada, Samarinda, pada Senin (23/12).
Sebelum prosesi pelepasan, jenazah disalatkan terlebih dahulu di Masjid Nurul Mu’minin, kompleks Pemprov Kaltim, sekitar pukul 10.00 Wita.
Salat jenazah dihadiri oleh keluarga, kerabat, serta sejumlah pejabat dan masyarakat yang ingin memberikan penghormatan terakhir.
Dalam sambutannya, Akmal Malik menyampaikan penghormatan mendalam kepada Awang Faroek Ishak, yang dikenal sebagai salah satu tokoh pembangunan di Kalimantan Timur.
“Kami, Pemerintah Provinsi Kaltim, sangat menghargai jasa-jasa beliau. Oleh karena itu, kami melaksanakan prosesi pelepasan ini untuk mengantarkan almarhum ke tempat peristirahatan terakhir,” ujar Akmal.
Jenazah Awang Faroek Ishak kemudian diberangkatkan menuju pemakaman keluarga yang terletak di Kelurahan Sukarame, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Iring-iringan kendaraan jenazah diiringi suasana haru dari para pelayat.
Akmal Malik juga menyampaikan rasa duka mendalam atas kepergian sosok yang telah memberikan kontribusi besar bagi pembangunan di Kaltim.
“Mudah-mudahan setelah kepergian beliau, akan lahir putra-putri terbaik lainnya di Kaltim yang mampu melanjutkan semangat dan spirit pembangunan yang telah beliau wariskan,” ucapnya.
Kepergian Awang Faroek Ishak meninggalkan kesan mendalam bagi masyarakat Kaltim.
Semasa hidup, ia dikenal sebagai pemimpin yang visioner dan konsisten memperjuangkan pembangunan di berbagai sektor, termasuk pendidikan dan infrastruktur.
Banyak tokoh masyarakat dan pejabat yang hadir turut memberikan penghormatan terakhir.
Mereka mengenang Awang Faroek sebagai figur yang berjasa besar dalam mengangkat nama Kalimantan Timur di tingkat nasional.
Prosesi pelepasan jenazah berlangsung dengan khidmat hingga pemberangkatan ke pemakaman.
Suasana haru dan doa mengiringi perjalanan jenazah hingga ke tempat peristirahatan terakhir. (*)
