TITIKNOL.ID – Presiden Prabowo Subianto menegaskan kebijakan efisiensi anggaran dilakukan untuk mengalokasikan lebih banyak dana bagi program makan bergizi gratis dan perbaikan sekolah di seluruh Indonesia.
Hal itu disampaikan Prabowo saat membuka Kongres Muslimat NU di Jawa Timur, Senin (10/2/2025).
“Saya melakukan penghematan. Saya ingin pengeluaran yang tidak perlu, mubazir, dan alasan untuk nyolong dihentikan dan dibersihkan,” ujar Prabowo.
Prabowo menyoroti masih adanya pihak dalam birokrasi yang menolak kebijakan efisiensi anggaran.
Ia menegaskan bahwa pemangkasan ini bertujuan untuk mengutamakan kepentingan rakyat.
“Ada yang melawan saya dalam birokrasi, merasa kebal hukum, merasa sudah jadi raja kecil. Saya ingin uang itu untuk rakyat, untuk makan anak-anak rakyat,” tegasnya.
Menurut Prabowo, saat ini Indonesia memiliki 330 ribu sekolah, tetapi anggaran yang tersedia hanya cukup untuk memperbaiki sekitar 20 ribu sekolah.
Karena itu, ia menekankan pentingnya efisiensi, termasuk memangkas perjalanan dinas dan kunjungan luar negeri para pejabat negara.
“Kalau perlu, dalam satu periode kepemimpinan saya, tidak usah ada perjalanan luar negeri kecuali tugas negara. Kalau mau jalan-jalan, pakai uang sendiri,” katanya.
Kebijakan efisiensi anggaran ini dituangkan dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD 2025.
Pemerintah menargetkan penghematan anggaran sebesar Rp306,69 triliun, dengan rincian:
Rp256,1 triliun dari belanja kementerian/lembaga (K/L).
Rp50,59 triliun dari dana transfer ke daerah.
Selain itu, Prabowo juga melarang jajarannya melakukan studi banding ke luar negeri yang dinilai tidak relevan.
Ia mengkritik kebiasaan studi banding yang tidak efektif, seperti belajar tentang pengentasan kemiskinan ke Australia, yang merupakan salah satu negara terkaya di dunia.
“Diskusi, studi banding mau belajar mengentaskan kemiskinan, tapi ke Australia? Australia salah satu dari 10 negara terkaya di dunia, kok belajar ke sana?” sindirnya.
Di tengah kebijakan efisiensi, Prabowo mengklarifikasi mengapa ia masih sering melakukan kunjungan luar negeri.
Prabowo menegaskan bahwa perjalanan tersebut dilakukan atas undangan negara-negara sahabat dalam pertemuan penting guna mengamankan kepentingan Indonesia.
“Saya diundang sebagai kepala negara dalam konferensi-konferensi penting oleh negara-negara yang penting, dan saya mewakili bangsa untuk mengamankan kepentingan bangsa,” ujar Prabowo.
Dengan kebijakan efisiensi ini, pemerintah berharap anggaran negara dapat digunakan secara optimal untuk kepentingan rakyat, terutama dalam bidang pendidikan dan kesejahteraan anak-anak Indonesia. (*)