TITIKNOL.ID – Badan Kepegawaian Negara (BKN) mengungkapkan sebanyak 1.967 calon Aparatur Sipil Negara (CASN) memilih mengundurkan diriusai proses optimalisasi formasi dilakukan oleh pemerintah.
Optimalisasi ini dilakukan untuk mengisi sekitar 16.167 formasi CASN yang sempat berpotensi kosong.
Proses ini menyasar peserta yang tidak lolos di formasi pilihannya, namun masih memiliki nilai yang cukup untuk dialihkan ke formasi lain.
Kepala BKN, Zudan Arif Fakrulloh, menyebut dari hasil optimalisasi, sebanyak 88% formasi yang sempat kosong berhasil terisi.
Namun, 12% sisanya—atau 1.967 orang—menolak penempatan dan memilih mundur.
“Alhamdulillah dari formasi yang kosong, 88% bisa diisi. Sisanya yang mundur karena berbagai alasan, sekitar 1.967 orang atau 12% dari total formasi,” ujar Zudan dalam rapat dengan Komisi II DPR, Selasa (22/4/2025).
Zudan menjelaskan, optimalisasi adalah kebijakan pemerintah untuk meminimalisir kekosongan formasi ASN.
Sistem ini mengarahkan peserta dengan nilai terbaik ke instansi lain yang belum memiliki pelamar.
Contohnya, ada peserta yang mendaftar formasi dosen di Universitas Negeri Jember dan gagal karena kalah peringkat.
Namun, mereka ditawarkan formasi serupa di Universitas Nusa Cendana yang tidak memiliki pelamar.
Sayangnya, tidak semua peserta menerima tawaran itu. Banyak dari mereka menolak karena lokasi penempatan terlalu jauh dari domisili atau alasan pribadi lainnya.
Selain faktor jarak, Zudan juga menyebutkan ada peserta yang mundur karena kendala kesehatan atau telah memiliki pilihan karier lain sebelum hasil optimalisasi keluar.
Meski begitu, pemerintah tetap mengapresiasi keberhasilan optimalisasi yang mampu mengisi ribuan formasi ASN yang sebelumnya kosong dan berharap kebijakan ini terus disempurnakan ke depannya. (*)