Titiknol WiKu

Cegah sejak Dini, Kenali Berbagai Gejala HIV Berdasarkan Tahapan Infeksinya

56
×

Cegah sejak Dini, Kenali Berbagai Gejala HIV Berdasarkan Tahapan Infeksinya

Sebarkan artikel ini
Yuk, kenali berbagai gejala HIV berdasarkan tahapan infeksinya, apa saja? (Freepik)

TITIKNOL.ID – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan, Indonesia menempati peringkat ke-14 di dunia dalam jumlah orang dengan Human Immunodeficiency Virus (ODHIV).

Sementara untuk infeksi baru HIV menempati peringkat ke-9 di dunia.

Kemenkes memperkirakan terdapat 564 ribu ODHIV pada tahun 2025, tetapi baru 63 persen yang mengetahui statusnya.

Mengingat banyaknya jumlah kasus tersebut, kita pun perlu mewaspadai penyebarannya.

Salah satunya adalah mengetahui penyebab dan gejala-gejalanya.

Dikutip dari www.rspondokindah.co.id, HIV bisa saja menginvasi tubuh Anda tanpa menyebabkan gejala apa pun, apalagi di tahap awal.

Padahal penanganan dini bisa mencegah kematian akibat infeksi virus yang termasuk dalam kelompok retrovirus.

Jadi, kenali berbagai gejala HIV/AIDS berdasarkan tahapan infeksinya, sebagai berikut ini:

1. Tahap pertama atau fase akut

Pada fase ini, penderita HIV umumnya tidak merasakan keluhan yang khas. Kebanyakan penderitanya akan merasa seperti akan terkena flu sekitar 1-2 bulan setelah terinfeksi.

Namun, semua gejala tersebut akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu beberapa minggu hingga bulan dari waktu keluhan pertama kali dirasakan.

Beberapa keluhan HIV di fase ini kebanyakan dirasakan sebagai:

– Demam
– Tubuh terasa lemas
– Menggigil
– Sakit tenggorokan
– Nyeri otot
– Ruam merah di kulit
– Sariawan

Apabila HIV dideteksi sejak tahapan awal ini, semakin efektif pula pengobatan yang dapat dilakukan.

Selain mencegah infeksi HIV berkembang menjadi AIDS bahkan menimbulkan komplikasi, deteksi dini juga dapat menurunkan risiko penularan HIV pada orang lain.

Oleh sebab itu, bila Anda atau orang tercinta mengalami gejala di atas, segera konsultasikan dan periksakan dengan dokter spesialis penyakit dalam.

2. Tahap kedua atau fase kronis

Umumnya, HIV tidak menimbulkan gejala lebih lanjut selama bertahun-tahun sejak pertama kali terinfeksi.

Kondisi ini bisa saja berlangsung selama lebih dari 10 tahun. Dalam jangka waktu ini, virus HIV terus menyebar dan melemahkan sistem kekebalan tubuh.

Meski tidak menyebabkan gejala yang lebih parah, penderita HIV bisa menularkan infeksi virus ini ke orang lain pada fase kronis.

Beberapa gejala pada infeksi HIV tahap kedua ini umumnya menyerupai gejala pada tahap pertama.

Namun ada juga yang merasakan keluhan yang lebih parah. Berikut ini adalah beberapa gejala HIV pada tahap kedua yang kebanyakan dikeluhkan penderitanya:

– Berkeringat pada malam hari tanpa sebab yang jelas
– Penurunan berat badan tanpa direncanakan.
– Diare kronis
– Batuk kronis
– Kelelahan kronis
– Pembengkakan kelenjar getah bening
– Mengalami infeksi herpes zoster
– Sakit kepala kronis

3. Tahap ketiga atau AIDS

Ketika infeksi HIV terlambat dikenali dan ditangani dengan tepat, kondisi akan makin memburuk hingga memasuki tahap ketiga atau fase akhir dari penyakit HIV yang juga dikenal sebagai AIDS.

Penderita AIDS memiliki daya tahan tubuh yang lemah, sehingga mudah sakit, dan akan sering mengalami infeksi yang sulit disembuhkan.

Selain sering terserang penyakit maupun infeksi, orang dengan HIV/AIDS akan mengeluhkan beberapa gejala berikut ini:

– Demam kronis, khususnya yang terjadi lebih dari sepuluh hari
– Merasa lebih mudah lelah
– Mudah memar atau berdarah
– Sesak nafas
– Diare kronis
– Muncul bercak putih atau bintik putih pada lidah, tenggorokan, mulut, kelamin dan anus yang merupakan tanda dari infeksi jamur
– Timbul bintik ungu pada kulit yang tidak akan hilang
– Hilang nafsu makan, sehingga berat badan turun drastis
– Berkeringat di malam hari
– Pembengkakan kelenjar getah bening, di ketiak, leher, dan selangkangan
– Gangguan pada sistem saraf saraf, khususnya pada fungsi otak, seperti sulit berkonsentrasi, lupa ingatan, dan kebingungan
– Mudah marah
– Depresi.(*)