Titiknol WiKuWisata

Catatan Penting Sebelum Berkunjung ke Wisata Doyam Sondong di Paser Kaltim, Hawa Alam Rimba

109
×

Catatan Penting Sebelum Berkunjung ke Wisata Doyam Sondong di Paser Kaltim, Hawa Alam Rimba

Sebarkan artikel ini
WISATA DOYAM SONDONG - Untuk menjajal destinasi Wisata Alam Doyam Sondong, Desa Pinang Jatus, Kecamatan Long Kali, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, perlu panduan yang harus diketahui calon pengunjung. Lantartan saat menuju ke destinasi wisata alam ini, nanti akan merasakan sensasi alam rimba. (HO/Komunitas BMTL Balikpapan)

TITIKNOL.ID, TANA PASER – Bagi pencinta petualangan alam, Kalimantan Timur ternyata menyimpan destinasi eksotis yang belum banyak dijamah Air Terjun Doyam Sondong, Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur. 

Berada di Desa Pinang Jatus, Kecamatan Long Kali, Kabupaten Paser, lokasi ini menjadi primadona baru bagi para penjelajah hutan, termasuk komunitas pecinta alam dari Balikpapan, BMTL (Balikpapan Mencintai Tanah dan Lingkungan).

Meski medan menuju lokasi cukup ekstrem, pemandangan yang ditawarkan seolah membayar semua lelah yang dirasakan sepanjang perjalanan.

Ketua komunitas BMTL, Dani, menceritakan pengalamannya menjelajahi Doyam Sondong akhir tahun lalu.

Perjalanan dimulai dari Simpang Pait menuju Desa Pinang Jatus, memakan waktu sekitar 1,5 jam, melewati jalur tanah dan bebatuan yang sebagian besar berada di wilayah Desa Brewe, desa terakhir sebelum memasuki kawasan wisata.

“Medannya cukup menantang, apalagi kalau pakai motor matic. Tapi pemandangan kebun warga di lereng bukit cukup menghibur mata,” ujar Dani saat dihubungi, Senin (6/10/2025).

Setibanya di Desa Brewe, Dani dan tim tak lupa untuk meminta izin kepada kepala kampung.

Mereka bahkan disarankan untuk tidak masuk saat malam hari, mengingat medan yang harus ditempuh dua jam berjalan kaki di tengah hutan belantara.

Perjalanan menuju air terjun bukan sekadar trekking biasa. Para pengunjung harus menyusuri sungai, menembus lebatnya hutan, dan melewati tebing curam.

Di beberapa titik, mereka bahkan menggunakan pohon tumbang sebagai jembatan alami untuk menyebrangi sungai.

“Kami sempat melihat kawanan primata di jalur yang kami lewati. Suasananya benar-benar masih alami,” kenang Dani.

Untuk mencapai tingkatan kedua air terjun, wisatawan perlu melepas alas kaki dan menyusuri tebing licin yang dipenuhi lumut.

Namun begitu tiba di puncaknya, pemandangan yang disuguhkan luar biasa, dua air terjun dengan ketinggian sekitar 20 meter menyambut dengan debur air yang jatuh bebas dari dinding batu.

Baca Juga:   Wisata Hutan Mangrove Bontang, Cocok untuk Bersepeda hingga Berenang

Dani menyebut bahwa Doyam Sondong masih sangat alami dan belum tersentuh banyak pembangunan. Justru karena itulah, kelestariannya perlu dijaga bersama.

“Kami ingin semua yang datang ke sini sadar akan pentingnya menjaga alam,” tuturnya.

“Jangan tinggalkan apapun kecuali jejak, dan jangan ambil apapun kecuali gambar,” pesannya.

Ia juga mengingatkan bahwa pengunjung harus siap fisik dan mental, membawa logistik yang cukup, dan mengutamakan keselamatan.

“Perjalanan memang melelahkan, tapi semua akan terbayar ketika melihat sendiri keindahan Doyam Sondong. Ini surga tersembunyi yang layak dijaga,” tutup Dani.
 
Catatan Penting Sebelum Berkunjung:

  • Durasi trekking: ±2 jam dari Desa Brewe
  • Medan: Hutan lebat, tebing curam, sungai dengan jembatan alami
  • Perlengkapan wajib: Sepatu gunung, logistik pribadi, dan stamina prima
  • Etika wisata: Minta izin warga lokal, hindari berkunjung malam hari, dan jangan tinggalkan sampah
     

Doyam Sondong bukan hanya tentang panorama air terjun, tapi tentang menyatu dengan alam dan membangun kesadaran bahwa keindahan tak akan abadi tanpa kepedulian.

Bagi yang siap menembus rimba dan menyentuh surga tersembunyi di jantung Paser, tempat ini menanti untuk dijelajahi.

(*)