TITIKNOL.ID – Polisi menyebut pilot dan copilot korban pesawat Smart Air yang terjatuh di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) diduga masih hidup.
Tim SAR menemukan adanya tanda-tanda sosok yang melambaikan saat pemantauan via udara.
“Ada lambaian tangan dari bawah, itu pada pukul 12.43 Wita hari ini siang tadi,” kata Kapolsek Krayan Selatan Ipda Andi Iwan kepada detikcom, Minggu (10/3/2024).
Namun Iwan belum memastikan sosok yang melambaikan tangan itu merupakan pilot dan satu teknisi pesawat Smart Air. Pasalnya tim evakuasi belum turun di titik lokasi.
“Terlihat ada korban yang masih hidup dan diduga pilotnya yang hidup. Tapi untuk memastikan apakah benar itu pilot yang hidup kami belum bisa memastikan,” tuturnya.
“Informasi belum pasti, karena kami terputus juga dengan komunikasi tim yang ada di sana karena keterbatasan jaringan,” sambung Iwan.

Iwan melanjutkan satu unit helikopter Caracas masih melakukan penyisiran di sekitar lokasi.
Pihaknya masih mempertimbangkan cuaca untuk melakukan evakuasi.
“Iya (evakuasi) pakai heli, kalau manusia (perjalanan darat) jarak tempuhnya satu hari kalau bagus cuaca,” ucap Iwan.
Sebelumnya diberitakan, pesawat Smart Air mulanya lepas landas dari Bandara Internasional Juwata Tarakan, Kaltara, Jumat (8/3) sekitar pukul 09.25 Wita.
Pesawat tersebut hendak menuju Nunukan untuk membawa sembako bagi masyarakat Krayan Tengah.
“Semestinya tiba 10.25 Wita, karena estimasi hanya 1 jam. Saat sistem navigasi berada di jam 10 itu sudah hilang kontak,” tutur Iwan.
Belakangan, pesawat itu diduga jatuh di hutan wilayah Long Liku, Kecamatan Krayan Tengah, Nunukan. Tim SAR gabungan sudah menemukan titik puing pesawat tersebut.
“Saat pencarian udara tersebut pada titik koordinat 03° 42.900′ N 115° 56. 538′ E terlihat ada tanda-tanda seperti puing bangkai pesawat di sekitaran Arur Subaka yang termasuk kawasan Long Liku, Krayan Selatan,” ujar Iwan. (*)