Penajam

3 Lokasi Pemasaran Sapi dari Penajam Paser Utara, Akmal Malik Dukung Konsep Modern

16
×

3 Lokasi Pemasaran Sapi dari Penajam Paser Utara, Akmal Malik Dukung Konsep Modern

Sebarkan artikel ini
TERNAK SAPI BABULU -  Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik melakukan kunjungan ke Desa Korporasi Sapi di Desa Gunung Makmur, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi Kalimantan Timur pada Kamis (15/8/2024).

TITIKNOL.ID, BABULU – Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik melakukan kunjungan ke Desa Korporasi Sapi di Desa Gunung Makmur, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi Kalimantan Timur pada Kamis (15/8/2024).

Ketika tiba di lokasi, Pj Gubernur Akmal Malik merasa prihatin dengan kondisi kandang pengembangan peternakan sapi yang dikelola Desa Gunung Makmur.

Menurut Akmal Malik, pengembangan ini harus dilakukan dengan konsep modern. Karena, Desa Gunung Makmur punya potensi pasar besar.

Akmal Malik sebut ada 3 lokasi pasar yang potensial 

  • Kota Balikpapan;
  • Kota Samarinda;
  • dan IKN Nusantara.

“Saya melihat mereka masih menggunakan cara tradisional dan tidak bersih. Ini akan mengganggu kesehatan hewan ternak,” kata Akmal Malik. 

“Karena, kotoran ternak sapinya berhamburan,” ujar Akmal Malik.

Menurut Akmal Malik, memang di Desa Gunung Makmur tetap mempertahankan jumlah produksinya. Tapi, pengelolaan masih kurang tertata.

“Artinya, kita akan intervensi guna membuatkan kandang yang representatif,” tuturnya.

Bagi Akmal Malik, terpenting dalam pengelolaan ternak sapi itu kebutuhan pakannya tercukupi atau tidak.

Makanya, Pemprov Kaltim mau melihat bagaimana pakan ternak di Desa Gunung Makmur ini. Misal Pakchong dan Odot. Semua ini, agar kondisi Sapi pun sehat.

“Kami lihat, tadi Sapinya kurang sehat. Karena, kotorannya bercampur dengan ternaknya. Kenapa begitu, asupan airnya juga kurang. Karena itu, kita minta Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan bisa membantu,” ujarnya.

Ketua Kelompok Tani Sumber Mulyo Muhammad Irfan memohon kepada Pemprov Kaltim untuk mendukung terkait penggemukan yang kini masih terkendala. (*)