Lantaran, saat Teras Samarinda dibebaskan, bisa dikunjungi masyarakat luas, ternyata Teras Samarinda menjadi rusak, tercemar beberapa buangan sampah.
TITIKNOL.ID, SAMARINDA – Fasilitas publik Teras Samarinda di Provinsi Kalimantan Timur telah resmi dibuka untuk masyarakat umum pada Sabtu 7 September 2024.
Namun dari pihak Dinas Lingkungan Hidup Kota Samarinda akui kecewa berat.
Lantaran, saat Teras Samarinda dibebaskan, bisa dikunjungi masyarakat luas, ternyata Teras Samarinda menjadi rusak, tercemar beberapa buangan sampah.
Demikian dibeberkan oleh Endang Liansyah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Samarinda yang dikutip oleh Titiknol.id pada Selasa (10/9/2024).
Ada laporan beberapa pembatas trotoar mulai kendur yang diduga karena ulang penunjung.
Belum lagi cemaran sampah yang diduga dibawa oleh penghunjung menghiasi beberapa titik di area Teras Samarinda.
Penampakan tidak lagi indah, tidak bersih, timbulkan bau tidak sedap. Terbanyak itu sampah-sampah bekas konsumsi makanan dan minuman.
Endang Liansyah merasa tidak habis pikir, sampah bisa menghiasi Teras Samarinda setelah dikunjungi banyak orang.
“”Kira-kira sampah itu siapa yang buang kalau bukan pengunjung?,” tanyanya.
Padahal dalam hal ini Pemkot Samarinda sudah memberikan wadah tempat sampah yang ditaruh secara tersebar dengan harapan pengunjung Teras Samarinda tidak buang sembarangan begitu saja.
“Pemerintah sudah menyiapkan fasilitas, tapi masyarakat tidak mau memanfaatkannya,” beber Endang Liansyah.
Mengenai infrastruktur tempat sampah, Pemkot Samarinda sudah sediakan banyak.
Bila dirinci sebagai berikut:
- 15 tempat sampah dengan kapasitas 16 liter;
- 22 tempat sampah kecil;
- 2 buah tempat sampah dengan kapasitas 50 liter.
Dia pun sangat berharap, pengunjung untuk sadar, tidak acuh terhadap kebersihan Teras Samarinda. Sebab fasilitas publik milik semua orang, tentu saja harus sama-sama dijaga sebagaimana milik sendiri dan dirawat bersama agar tetap indah dan tahan lama.
Endang berpandangan, bila pengunjung enggan untuk membersihkan Teras Samarinda harusnya punya tekad untuk berusaha tidak mengotori.
“Kalau tidak mau membersihkan, jangan mengotori. Sudah buang saja di tempat sampah, kan nanti kami yang angkut,” tegasnya. (*)
