TITIKNOL.ID, PENAJAM – Anggota DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Budi Sarwoto mengungkapkan sejumlah persoalan dampak pembangunan proyek IKN di wilayah Sepaku.
Legislator dari Daerah Pemilihan II Sepaku ini menyebut hal itu menjadikan tantangan lantaran memerlukan penyelesaian ke depannya.
Persoalan pertama yang ia soroti adalah kasus demam berdarah dengue (DBD) yang kian meningkat. Genangan air dari proyek yang dibangun menjadi penyebabnya.
“Banyak masyarakat yang terkena DBD ini disebabkan genangan air dari mega proyek IKN. Sedangkan kesehatan masyarakat tentu menjadi prioritas. Masalah ini memerlukan penanganan untuk segera dilakukan,” ungkapnya.
Tantangan yang dihadapi masyarakat Sepaku berikutnya mengenai adanya edaran pemerintah provinsi yang melarang transaksi tanah di wilayah terdampak IKN.
Edaran tersebut dibuat demi mencegah persaingan memperebutkan kepemilikan tanah di daerah sekitaran IKN.
“Masyarakat ada yang pro dan ada yang kontra. Memang biasa terjadi. Tapi ini upaya baik yang dapat dilakukan mencegah masyarakat berebut hak kepemilikan,” paparnya.
Lebih lanjut, Budi menekankan pentingnya keseimbangan pengembangan proyek IKN dengan kepentingan masyarakat setempat.
“Lahan warga banyak yang terdampak proyek infrastruktur besar ini. Pembangunan Bendungan sepaku dan intake air di Desa Sukaraja, misalnya,”
Perlu ada dialog pemerintah yang melibatkan masyarakat sehingga kebijakan yang diambil dapat mengakomodasi kepentingan bersama serta mendukung keberlanjutan pembangunan yang ada di Sepaku.
“Kami mengharapkan solusi yang mana masyarakat juga mendapat keuntungan, agar pembangunan yang dijalankan juga bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakatsetempat,” pungkasnya. (Advertorial/TN01)