Penajam

Potensi Besar, Ekspor Hasil Laut PPU Masih Terkendala Modal dan Administrasi

198
×

Potensi Besar, Ekspor Hasil Laut PPU Masih Terkendala Modal dan Administrasi

Sebarkan artikel ini
Plt Kabid Perikanan Tangkap Dinas Perikanan PPU, Lomo Sabani

TITIKNOL.ID, PENAJAM – Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) memiliki potensi hasil tangkapan laut yang cukup besar, mencapai 6.600 ton per tahun dari berbagai jenis komoditas, seperti ikan kembung, kakap, bandeng, kepiting, dan lainnya.

Namun, hingga kini ekspor langsung dari daerah tersebut masih belum dapat dilakukan.

Plt Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Tangkap Dinas Perikanan PPU, Lomo Sabani, mengungkapkan bahwa hasil tangkapan nelayan selama ini hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan daerah sendiri.

Sebagian kecil hasil tangkapan, khususnya kepiting, memang telah diekspor, tetapi melalui pihak ketiga yang berada di Balikpapan.

“Sebenarnya sudah ada ekspor kepiting dari nelayan kita, tetapi distribusinya dilakukan melalui pihak ketiga,” ujarnya, Kamis (6/2/2025).

Lomo menjelaskan bahwa sebagian besar nelayan di PPU masih tergolong nelayan tradisional.

Nelayan menggunakan alat tangkap sederhana dan kapal berukuran kecil, sehingga kapasitas produksi dan pemasaran mereka masih terbatas.

Ketidakmampuan nelayan dalam hal permodalan dan administrasi menjadi kendala utama dalam melakukan ekspor secara mandiri.

Akibatnya, mereka terpaksa menjual hasil tangkapan seadanya kepada pihak ketiga.

“Sementara pihak ketiga yang ada di Balikpapan yang mengurus distribusi dan perizinannya, sehingga catatan ekspor tidak tercatat sebagai produksi dari PPU,” jelasnya.

Karena proses administrasi ekspor dilakukan di Balikpapan, data produksi perikanan dari PPU tidak sepenuhnya terdokumentasi sebagai hasil daerah tersebut.

“Komoditasnya dari kita, tetapi kelengkapan administrasi ekspor ada di Balikpapan, sehingga tidak tercatat sebagai produksi PPU,” tambahnya.

Saat ini, ekspor kepiting yang berasal dari PPU telah dikirim ke beberapa negara, termasuk China. Namun, tujuan ekspor lainnya masih belum dapat dipastikan.

“Yang pasti ada yang diekspor ke China, tapi untuk negara lain kami masih belum memiliki data lengkapnya,” tutupnya. (TN01)