SamarindaTitiknolKaltim

Hutan Pendidikan Milik Unmul Samarinda Diduga Dirusak Petambang Batu Bara Ilegal

33
×

Hutan Pendidikan Milik Unmul Samarinda Diduga Dirusak Petambang Batu Bara Ilegal

Sebarkan artikel ini
KERUSAKAN HUTAN SAMARINDA - Kepala Laboratorium Alam KHDTK Diklathut Fahutan Unmul, Rustam Fahmy membeberkan, hutan pendidikan milik Unmul Samarinda diserobot oleh pertambangan batubara ilegal, Senin (7/4/2025). (HO/Unmul Samarinda)

TITIKNOL.ID, SAMARINDA – Kepala Laboratorium Alam KHDTK Diklathut Fahutan Unmul, Rustam Fahmy membeberkan, hutan pendidikan milik Unmul Samarinda diserobot oleh pertambangan batubara ilegal, Senin (7/4/2025).

Diduga kegiatan pertambangan di hutan pendidikan Unmul Samarinda telah berlangsung sejak aktivitas penambang batubara sejak Jumat, 4 April 2025.

Dia mengungkapkan, upaya pengerukan ‘emas hitam’ dari perut Kalimantan Timur ini dilakukan saat sebagian besar civitas akademika sedang menjalankan mudik Lebaran Idul Fitri.  

Walau dalam suasana libur, sebagian mahasiswa tetap melakukan pemantauan di lokasi hingga akhirnya ditemukan aktivitas penambangan tersebut.

Dari informasi dihimpun, aktivitas penambangan diketahui terjadi pada tanggal 4 hingga 5 April 2025.

Di lokasi disebutkan ada 5 unit excavator bertugas meratakan lahan kawasan Hutan Pendidikan Unmul.

Luas lahan yang dirambah mencapai 3,26 hektar.

“Rusaknya parah. Hutan kami habis 3 hektar lebih. Ada macam–macam, pohon Ulin yang dirobohkan juga ada, dan beberapa pohon lain banyak dirobohkan, hutan dataran rendah lahan itu bagus. Jadi fungsinya lahan itu memang pendidikan, penelitian, pelatihan, dan untuk semua perguruan tinggi Kaltim belajar bukan saja Fahutan Unmul,” tutur Rustam Fahmy.

Terakhir, lahan yang telah digarap penambang dipakai gladi posko Dinas Kehutanan Kaltim untuk kebakaran hutan dan lahan (karhutla), menghadirkan 800 orang.

Rustam menyebut aktivitas ini pertama kali kawasan hutan kampus diserobot. 

Sebelumnya lahan ini sudah dilaporkan ke Gakkum LHK (Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan) sejak 13 Agustus 2024.

“Iya sekarang sudah rata dengan tanah (akibat aktivitas tambang). Kami sudah lapor 2024 lalu untuk perlindungan ke Gakkum KLHK, karena ada aktivitas tambang disana, cuman mepet dengan lahan kami,” ujarnya.

“Aktivitas ini baru 2 hari (pengakuan pekerja), ini pertama kali dan masuk kawasan kita saat libur lebaran, kita selalu awasi, patroli dan monitoring, ini juga curi–curi karena aktivitasnya karena Lebaran dengan mengerahkan 5 excavator,” tegasnya.

Baca Juga:   Daftar Cuti Bersama 2025 dari Januari hingga Desember, Simak Libur Imlek Ada Berapa Hari

Rustam juga sudah menerbangkan drone (pesawat tanpa awak) untuk mendokumentasikan kegiatan ilegal ini. 

Dari hasil pantauan udara, memang benar tampak 5 unit excavator beroperasi di dalam kawasan hutan pendidikan Unmul.

Rustam menambahkan bahwa saat ini aktivitas alat berat sudah berhenti, tidak ada pekerja tambang ilegal di lokasi. (*)