TITIKNOL.ID, PENAJAM – Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Mudyat Noor, menyampaikan bahwa daerahnya telah berhasil mencapai swasembada pangan.
Ia menyebut kebutuhan beras PPU sebesar 27 ribu ton per tahun sudah mampu dipenuhi bahkan melebihi jumlah tersebut.
“PPU secara umum sudah swasembada pangan. Tinggal bagaimana kita bisa ikut menutupi kebutuhan pangan di wilayah lain di Kalimantan Timur,” ujar Mudyat, Jumat (11/4/2025).
Sejalan dengan itu, pemerintah daerah menargetkan PPU menjadi lumbung pangan utama untuk Kalimantan Timur. Pasalnya, kebutuhan pangan Kaltim diperkirakan mencapai 240 juta ton per tahun.
“Kita masih punya areal pertanian yang belum produktif dan luas sekali. Harapannya, lahan-lahan itu bisa segera kita manfaatkan secara optimal,” ungkapnya.
Namun Mudyat mengakui, kendala utama dalam mengembangkan areal pertanian baru adalah persoalan ketersediaan air.
Beberapa wilayah berpotensi besar, tapi belum didukung infrastruktur irigasi yang memadai.
“Khususnya di Babulu, ada hamparan lahan luas tapi terkendala air. Ini yang dalam waktu dekat akan kita cari solusinya bersama tim teknis dari Balai Wilayah Sungai (BWS) dan Dinas PUPR,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa peningkatan produktivitas pertanian juga menjadi fokus, termasuk mendorong agar beberapa wilayah bisa panen hingga tiga kali dalam setahun.
“Selama ini panen padi tiga kali setahun baru bisa dilakukan di Waru. Kalau di Penajam masih dua kali, dan Babulu ke depan kami harapkan bisa menyusul,” terang Mudyat.
Dengan intensifikasi pertanian dan perluasan lahan produktif, ia optimistis PPU akan berkontribusi besar dalam memenuhi kebutuhan pangan regional Kalimantan Timur.
Mudyat pun menutup dengan harapan agar semua pihak, termasuk petani, OPD teknis, dan instansi pusat, bisa bersinergi mendukung terwujudnya kemandirian pangan yang berkelanjutan di PPU. (Advertorial/TN01)