TITIKNOL.ID, BALIKPAPAN – Borneo Flora Festival 2025 akan dilangsungkan di Malaysia, kali ini timnya melakukan kunjungan ke Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur.
Tentu saja tujuannya agar Kalimantan Timur untuk ikut terlibat dalam Borneo Flora Festival 2025
Tim tersebut adalah Persekutuan Malaysia datang ke Kota Balikpapan untuk memperkenalkan Borneo Flora Festival 2025, Kamis (22/5/2025) malam.
Sebelum sosialiasi di Kota Balikpapan, mereka lebih dahulu bertandang ke Kalimantan Barat dan bertemu Gubernur serta Walikota setempat untuk menyampaikan undangan yang sama.
Event Borneo Flora Festival 2025 akan dilangsungkan di Labuan Malaysia pada 26 Juli hingga 30 Juli 2025.
Kunjungan ini menjadi langkah strategis dalam menjalin kolaborasi budaya dan pariwisata antara Malaysia dan Indonesia, khususnya Kalimantan Timur.
Rombongan dipimpin langsung oleh Ketua Pengarah Jabatan Wilayah Persekutuan Malaysia, Datuk Seri Noridah Binti Abdul Rahim.
Kedatangannya disambut oleh Pemerintah Kota Balikpapan melalui Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disparpora) Kota Balikpapan, Ratih Kusuma.
“Kami ingin mengundang Kalimantan Timur secara langsung untuk ikut serta dalam Borneo Flora Festival 2025. Kami ingin mengangkat potensi flora dan budaya Borneo secara keseluruhan,” ujar Datuk Seri Noridah di Balikpapan.
Festival ini akan berlangsung di Kompleks Sukan Laut Antarabangsa Labuan atau Labuan International Sea Sports Complex dan merupakan penyelenggaraan perdana setelah selama 13 tahun Malaysia rutin menggelar Festival Floria Putrajaya.
Berbeda dengan Festival Floria Putrajaya yang fokus pada flora lokal Malaysia, Borneo Flora Festival memperluas cakupan dengan melibatkan negara-negara dan wilayah di sekitar kepulauan Borneo.
Noridah menjelaskan, festival ini akan menampilkan ragam flora unik Borneo, termasuk tanaman langka, anggrek eksotis, dan bunga hias endemik.
“Kita telah menanam 250 ribu bunga yang akan dipamerkan. Selain itu, tiap negara dan daerah yang berpartisipasi akan membawa flora khas masing-masing,” katanya.
Selain keindahan flora, festival ini juga akan mengangkat potensi kerajinan tangan, kuliner, dan budaya dari berbagai wilayah peserta.
“Kita ingin perkenalkan kekayaan budaya Kalimantan, Sabah, Sarawak, dan Brunei. Budaya yang sangat unik dan beragam inilah yang akan kami tampilkan dalam festival,” ujar Noridah.
Setelah Kota Balikpapan, rombongan akan melanjutkan perjalanan ke Kota Samarinda, Kalimantan Timur guna mengundang secara resmi partisipasi dari Pemprov Kaltim.
Noridah menambahkan, festival ini terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya.
“Masuknya gratis, karena kami ingin semua kalangan masyarakat bisa menikmati dan mengenal keunikan flora serta budaya Borneo,” ujar Noridah.
Datuk Seri Noridah juga menyampaikan bahwa Labuan dipilih sebagai tuan rumah karena potensinya yang besar namun belum dikenal luas sebagai destinasi wisata.
“Selama ini Labuan lebih dikenal sebagai pusat minyak dan keuangan. Padahal, Labuan adalah pulau yang cantik dengan pantai yang indah,” tuturnya.
Salah satu strategi yang sedang dijalankan adalah mengundang media dan agen perjalanan dari Indonesia untuk mengikuti fam trip ke Labuan, Malaysia.
“Kita akan ajak dua agen dan media dari sini untuk mengenal Labuan lebih dekat. Harapannya, mereka bisa bantu promosikan dan membawa wisatawan ke sana,” katanya.
Target pengunjung festival ini adalah 50 ribu orang selama lima hari pelaksanaan.
Meskipun angka tersebut lebih rendah dibandingkan Festival Floria Putrajaya yang mampu menarik hingga satu juta pengunjung, Noridah menilai target ini realistis dan cukup signifikan untuk ukuran Labuan.
Dengan diselenggarakannya Borneo Flora Festival 2025, Malaysia berharap dapat membuka jalur promosi baru untuk Labuan dan mempererat hubungan antarwilayah Borneo.
“Kami ingin agar suatu saat Kalimantan Timur juga bisa menjadi tuan rumah festival ini. Kami dari Malaysia akan datang untuk berpartisipasi,” ujar Noridah. (*)