TITIKNOL.ID – Hari Raya Idul Adha identik dengan ibadah kurban. Dalam pelaksanaannya, penyembelihan hewan kurban perlu dilakukan dengan tata cara yang sesuai syariat.
Lantas, bagaimana tata cara menyembelih hewan kurban?
Mengutip buku “Kalender Ibadah Sepanjang Tahun” oleh Ustaz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, perintah untuk berkurban telah dijelaskan dalam surah Al-Kautsar ayat 2
:فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
Artinya: “Maka, dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah.” (QS. Al-Kautsar [108]: 02)
Untuk proses penyembelihan hewan kurban juga memiliki aturan tersendiri agar sah dan bernilai ibadah.
Mulai dari kesiapan alat, posisi hewan, hingga doa yang harus dibaca saat penyembelihan berlangsung.
Nah berikut menyajikan tata cara menyembelih hewan kurban beserta doa dan rukunnya.
Tata Cara Menyembelih Hewan Kurban
Mengutip laman Kementerian Agama (Kemenag) RI, berikut ini urutan cara menyembelih hewan kurban:
1. Hewan yang akan disembelih direbahkan terlebih dahulu, kemudian kakinya diikat, lalu dihadapkan ke sebelah rusuknya yang kiri.
Posisi ini dilakukan untuk memudahkan proses penyembelihan.
2. Menghadapkan diri ke arah kiblat, begitu pula dengan hewan yang akan disembelih;
3. Saat menyembelih, potonglah urat nadi dan kerongkongannya yang ada di kiri kanan leher hingga terputus. Pemotongan ini penting agar hewan cepat mati.
4. Saat menyembelih membaca doa berikut:
بِسْمِ اللهِ وَ اللهُ أَكْبَرُ
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah, Allah Maha Besar.”
5. Bagi hewan yang lehernya gak panjang, maka penyembelihannya di pangkal leher sebelah atas agar lekas mati;
6. Jika hewan kurban tidak bisa disembelih di leher karena liar atau terjatuh ke dalam lubang, maka penyembelihan boleh dilakukan di bagian tubuh mana saja dari badannya.
Asalkan kematian hewan tersebut harus disebabkan oleh sembelihan, bukan karena hal lain dengan tetap dengan menyebut nama Allah.
Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ رَافِعٍ قَالَ: كُنَّا مَعَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي سَفَرٍ فَنَدَى بَعِيْرٌ مِنْ إِبْلِ الْقَوْمِ وَلَمْ يَكُنْ مَعَهُمْ خَيْلٌ فَرَمَاهُ رَجُلٌ بِسَهُم فَحَسَبَهُ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ لِهَذِهِ الْبَهَائِمُ أَوَابِدَ كَأَوَابِدِ الْوَحْشِ فَمَا فَعَلَ مِنْهَا هَذَا فَفَعَلُوا بِهِ هَكَذَا (رواه الجماعة)
Artinya: “Dari Rafi berkata: kami pernah bersama-sama Rasulullah dalam suatu pekerjaan, lalu kami menemukan seekor unta kepunyaan salah satu kaum sedang berlari, sementara mereka tidak membawa kuda untuk mengejarnya maka dipanahlah oleh seorang laki-laki dengan anak panahnya, lalu unta itu mati. Nabi bersabda: “Sesungguhnya binatang itu bersifat binatang liar maka jika menemukan binatang yang semacam ini, lakukanlah seperti yang ini”. (HR. Jamaah)
Dalam hadits lain dinyatakan:
عَنْ أَبِي الْعُشَرَاءِ عَنْ أَبِيهِ قَالَ: قُلْتُ يَا رَسُولَ اللهِ أَمَاتَكُوْنُ الزَّكَاةَ إِلا فِي الخَلْقِ وَ اللَّيَّةِ؟ قَالَ: لَوْ طَعَنَتَ فِي فَحْذِهَا لأَجْزَاكَ (رواه الجماعة)
Artinya: “Dari Abu Usyara dari bapaknya berkata: Saya pernah bertanya kepada Rasulullah Apakah tidak sah menyembelih selain dari kerongkongan dan di pangkal leher? Jawab beliau: “Kalau engkau bacok di pahanya, niscaya cukuplah bagimu” (HR. Jamaah)
7. Setelah hewan sembelihan itu benar-benar mati, baru boleh dikuliti.
Doa Menyembelih Hewan Kurban
Sebelum menyembelih hewan kurban, terdapat doa yang bisa dibacakan.
Doa menyembelih hewan kurban ini memiliki beberapa versi, ada yang pendek hingga yang lebih panjang.
Ada juga doa khusus yang dibacakan saat menyembelih hewan kurban mewakili orang lain.
Berikut ini bacaan doanya dikutip dari buku “Kitab Induk Doa & Dzikir Terlengkap” karya Nasrullah dan Tim Shahih, laman Kementerian Agama (Kemenag) RI, dan buku “Kumpulan Doa, Dzikir, dan Sholawat Al-Khoirot” oleh A Fatih Syuhud.
Doa Menyembelih Hewan Kurban versi Pendek
بِسْمِ اللَّهِ وَاللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُمَّ مِنْكَ وَلَكَ اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنِّي
Arab Latin: Bismillahi wallahu ‘akbaru (Allahumma minka wa laka) Allahumma taqabbal minnii.
Artinya: “Dengan nama Allah dan Allah Mahabesar. Ya Allah, karunia ini dari-Mu dan untuk-Mu. Ya Allah, terimalah kurban dariku ini.” (HR Bukhari dan Baihaqi)
Doa Menyembelih Hewan Kurban Versi Panjang
Syaikh Wahbah Al-Zuhaili dalam kitab Al-Fiqh Al-Islami wa Adillatuhu menjelaskan tentang doa menyembelih hewan kurban.
وجهت وجهي لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ حَنِيفًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ، إِن صَلاتِي ونسكي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ. بِسْمِ اللهِ الرّحمنِ الرَّحِيمِ. اللهم صل على سيدنا محمدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا محمد. الله أكبر الله أكبر الله أكبر ولله الحمد. اللهُم هَذِهِ مِنْكَ وَإِلَيْكَ اللهم تقبل مني مِنْ فَلَان كَمَا تَقَبلْتَ مِنْ إِبْرَاهِيمَ خَلِيْلكَ.
Artinya: “Aku menghadapkan wajahku (hatiku) kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan keadaan lurus dan menyerahkan diri, dan aku bukanlah dari golongan kaum musyrikin. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah, Tuhan seluruh alam, tidak ada sekutu bagi-Nya dan dengan itu aku diperintahkan untuk tidak menyekutukanNya, dan aku termasuk golongan orang muslimin. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Nabi Muhammad dan keluarganya. Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, hanya bagi Allah segala puji. Ya Allah, hewan ini adalah nikmat dari-Mu, dan melalui hewan ini pula mendekatkan diri kepada-Mu. Ya Allah, terimalah dariku/dari fulan (sebut nama orang yang berqurban), sebagaimana Engkau menerima dari Nabi Ibrahim, kekasih-Mu.
Doa Menyembelih Hewan Kurban Mewakili Orang Lain
بِسْمِ اللهِ وَاللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُمَّ هَذَا مِنْكَ وَلَكَ هَذَا عَنْ
Arab Latin: Bismillaahi wallaahu akbar. Allahumma hadza minka wa laka hadza ‘an.Artinya: “Dengan nama Allah, Allah Maha Besar. Ya Allah, ini (kurban) dari-Mu dan untuk-Mu, ini (kurban) dari (nama pemilik kurban). (*/)