KulinerTitiknol WiKu

Makan dengan Tangan Ternyata Lebih Sehat, Ini 5 Manfaatnya Menurut Ahli

17
×

Makan dengan Tangan Ternyata Lebih Sehat, Ini 5 Manfaatnya Menurut Ahli

Sebarkan artikel ini
TIPS KESEHATAN TUBUH - Makan memakai tangan. Kebiasaan makan dengan tangan ternyata tidak hanya budaya, tapi juga membawa manfaat kesehatan. Menggunakan tangan untuk makan bukan sekadar gaya, tapi juga sebuah cara untuk merasakan makanan secara utuh, baik dari sisi rasa, tekstur, hingga pengalaman emosional. (Meta Ai)

TITIKNOL.ID, JAKARTA – Kebiasaan makan dengan tangan ternyata tidak hanya budaya, tapi juga membawa manfaat kesehatan.

Hal ini diungkapkan oleh Dr. Karan Rajan, seorang ahli bedah dari National Health Service (NHS) di Inggris.

Menurut Dr. Rajan, makan dengan tangan dapat memperlambat proses makan, meningkatkan kesadaran akan rasa kenyang, dan merangsang produksi enzim pencernaan.

Selain itu, cara ini juga melibatkan berbagai indra sehingga membuat proses makan menjadi lebih menyenangkan dan bermanfaat untuk sistem pencernaan.

“Kebiasaan ini juga memaparkan usus pada mikroba yang tidak berbahaya, memberikan semacam ‘latihan mini’ bagi sistem kekebalan tubuh,” ujar Dr. Rajan, dikutip dari Times of India.

Tidak hanya itu, ujung jari yang digunakan untuk makan dapat membantu mendeteksi suhu makanan, meningkatkan persepsi sensorik, dan menjaga keamanan saat makan.

Berikut ini lima manfaat makan dengan tangan menurut para ahli:

1. Membantu Mengurangi Kembung

Makan dengan tangan membuat proses makan berlangsung lebih lambat dan penuh kesadaran.

Ketika makan menggunakan alat seperti sendok atau garpu, seseorang cenderung makan lebih cepat tanpa memperhatikan rasa kenyang.

Sebaliknya, makan dengan tangan membuat Anda lebih sadar terhadap tekstur, aroma, dan tampilan makanan.

Keterlibatan indera ini membantu otak mengenali rasa kenyang lebih cepat. 

Sehingga mencegah makan berlebihan dan mengurangi risiko kembung. Penelitian dalam bidang gastroenterologi menunjukkan bahwa makan lebih lambat juga meningkatkan pelepasan enzim pencernaan.

2. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

Makan dengan tangan yang bersih dapat memaparkan tubuh pada mikroba baik dari makanan, tangan, dan lingkungan sekitar.

Paparan ini berperan sebagai latihan bagi sistem imun untuk membedakan mikroba berbahaya dan tidak berbahaya.

Paparan mikroba yang sehat berkontribusi pada keseimbangan mikrobioma usus, yang berdampak langsung pada sistem kekebalan tubuh, pencernaan, bahkan kesehatan mental karena adanya hubungan antara usus dan otak.

Baca Juga:   Resep Ayam Crispy Cabe Garam Enak, Menu Buka Puasa Sederhana yang Kriuknya Bikin Nagih

3. Menambah Kenikmatan Makan

Banyak orang merasa makan dengan tangan terasa lebih nikmat, dan hal ini terbukti secara ilmiah.

Ujung jari memiliki sensitivitas tinggi yang membantu mendeteksi suhu dan tekstur makanan.

Kulit di ujung jari lebih tahan panas dibanding lapisan dalam mulut, sehingga Anda bisa menghindari luka bakar akibat makanan yang terlalu panas.

Sentuhan tangan juga menambah pengalaman sensorik saat makan, yang meningkatkan kenikmatan dan membantu otak lebih siap mencerna makanan.

4. Mendukung Kesehatan Fisik dan Mental

Manfaat gabungan dari pencernaan yang lebih baik, makan dengan penuh kesadaran, dan paparan mikroba sehat menjadikan makan dengan tangan sebagai kebiasaan yang baik untuk kesejahteraan fisik dan mental.

Namun, penting untuk menjaga kebersihan. Pastikan tangan dicuci bersih sebelum menyentuh makanan agar manfaat yang didapat tidak berubah menjadi risiko kesehatan.

5. Meningkatkan Rasa dan Koneksi Budaya

Chef Ross Shonhan di Dubai mengembangkan menu Jepang yang dimakan langsung dengan tangan, bukan dengan sumpit.

Menurutnya, tradisi ini mengembalikan makna sederhana dari menikmati makanan.

“Dengan merangkul tradisi ini, kita menghormati cara menikmati makanan yang telah lama dihargai, sekaligus mendekatkan orang dengan esensi bersantap,” kata Shonhan, dikutip dari The National.

Menggunakan tangan untuk makan bukan sekadar gaya, tapi juga sebuah cara untuk merasakan makanan secara utuh, baik dari sisi rasa, tekstur, hingga pengalaman emosional. (*)