TITIKNOL.ID – Mayoritas investor yang tertarik pada pembangunan IKN Nusantara adalah investor lokal, dibandingkan investor asing.
Wakil Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Dhony Rahajoe menuturkan saat ini masih mengantre banyak investor lokal yang tertarik dalam pembangunan IKN.
Namun otorita belum bisa mengumumkannya karena belum ada kesepakatan lebih konkret.
“Sekarang lebih banyak dalam negeri, kan ada tiga engine pembangunan nanti, APBN maksimum 20 persen, sisanya 80 persen dari investor lokal dan luar. Jadi ini ada tiga, APBN, investor lokal, dan investor luar,” tutur Dhony dikutip pada Rabu (4/1/2023).
Dhony mengungkapkan, pembangunan IKN Nusantara tentu membutuhkan dana yang tidak sedikit.
Saat ini, pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 26 triliun untuk pembangunan IKN.
“Saat ini yang prioritas perumahan, kemudian air minum, listrik, telekomunikasi, pengolahan limbah, dan transportasi. Kita yang utama super super utama yang kita kejar. Berikutnya yang high priority sekolah, rumah sakit, lifestyle facilities, olahraga, taman-taman, mal, setelah bekerja mencari hiburan untuk para pekerja,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono berharap para investor dalam negeri maupun internasional mulai masuk ke IKN Nusantara pada kuartal kedua 2023.
Basuki mengatakan, saat ini Kementerian PUPR sedang menyiapkan pengembangan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) wilayah 1B dan 1C dan fokus pada pengembangan KIPP untuk perkantoran.
“Nanti pada kuartal kedua tahun depan, diharapkan mereka (investor) baru masuk ke IKN Nusantara,” ujar Basuki di Jakarta, Minggu (3/12/2022).
Basuki mengatakan, banyak investor yang sudah mengirimkan letter of intent untuk berinvestasi pada pembangunan IKN Nusantara baik Kemenpupera maupun Otorita IKN. M04