TITIKNO.ID, MEDAN – Eks pemain Mitra Kukar dan timnas AFF Cup U-20, Irfan Raditya, resmi menjadi tersangka kasus dugaan korupsi di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU).
Dia saat itu dikenal sebagai pemain Timnas Indonesia U20 saat berlaga di Palembang 5-19 Agustus 2005, kejuaraan AFF.
Irfan ditetapkan sebagai tersangka dugaan korupsi pekerjaan rehabilitasi gapura Kampus IV Tuntungan di UINSU.
Tersangka merupakan penyedia pekerjaan pembuatan gapura Kampus IV Tuntungan ini dijemput paksa oleh tim intel kejari karena tidak mengindahkan panggilan.
Selain itu, profilnya juga dikenal sebagai eks pemain Arema Malang (Arema FC).
Pada Jumat (4/10/2024) sore, Irfan Raditya ditangkap jaksa dari Cabang Kejaksaan Negeri Pancurbatu.
Irfan Raditya terlibat dalam dugaan korupsi proyek rehabilitasi gapura Kampus IV UINSU di kawasan Tuntungan senilai Rp 795 juta.
Dalam perkara ini, Irfan Raditya sempat dipanggil secara layak sebanyak 10 kali.
Namun, yang bersangkutan mangkir dan tidak hadir.
Karena tidak kooperatif, jaksa kemudian menangkap Irfan Raditya di Kota Tangerang, Banten.
Ia kemudian digelandang ke kantor Kejari Tangerang Selatan, untuk selanjutnya dibawa ke Sumatra Utara guna menjalani pemeriksaan dan proses hukum.
Kepala Cabjari Deliserdang di Pancurbatu, Yus Iman Mawardin Harefa, mengatakan dalam melakukan penangkapan itu pihaknya dibantu oleh Tim Intelijen Kejaksaan Negeri (Kejari) Tangerang Selatan (Tangsel).
“Tersangka IR sebelumnya telah kami panggil sebanyak 10 kali secara resmi. Namun tidak pernah menghadiri, makanya kami jemput paksa,” kata Yus Iman Mawardi Harefa, dilansir dari Antara, Sabtu (5/10/2024).
Dalam perkara ini, penyidik Pidsus Cabjari Pancurbatu sebelumnya sudah menahan dan memproses lima orang tersangka.
Bahkan, kelimanya sudah diadili di Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri (PN) Medan.
Kelimanya adalah Zainul Fuad (57) selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Irwansyah (54) selaku Agen Pengadaan Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa (UKPBJ), dan Surbakti (46) selaku Konsultan Perencana dan Pengawas.
Kemudian, Mulyadi (40) selaku pelaksana pekerjaan rehabilitasi pagar, dan Muhammad Yusuf (39) selaku menyiapkan perusahaan konsultan pengawas dan perencana untuk kedua pekerjaan.
Profil Irfan Raditya
Irfan Raditya lahir di Kota Medan, 12 Juni 1988. Ia merupakan anak dari pasangan Suherman dan Sri Maryati..
Lelaki yang karib disapa Gullid mulai menunjukkan bakat besar menyepakbola sejak masih duduk di bangku kelas 4 SD.
Saat itu ia bergabung dengan SSB Generasi. Beruntung bagi Irfan, ketertarikannya pada sepakbola mendapat dukungan penuh dari kedua orang tua dan keluarganya.
Saat Irfan mulai serius bermain sepakbola, abangnya Garibaldi Nugroho sudah lebih menunjukkan potensi besar sebagai pesepakbola.
Garibaldi antara lain pernah tercatat sebagai pemain profesional yang memperkuat PSDS.
“Dukungan keluarga ini juga yang kupikir menjadi faktor penting yang mendorong karier aku di bola. Dulu waktu masih latihan di SSB, tiap hari bapak yang ngantar jemput aku,” katanya dalam obrolan dengan Tribun Medan, melalui sambungan telepon, Senin (15/3/2011) silam.
Selepas bergabung dengan PPLP (Diklat) Sumut, Irfan Raditya memulai karier profesionalnya dengan memperkuat Persiraja Banda Aceh. Lantas pindah ke PSDS.
Saat itu usianya masih 17. Permainannya yang tak kenal kompromi namun berdasar pada teknik tinggi membuat pelatih kepala tim nasional ketika itu, Peter White, kepincut. Ia dipanggil masuk PSSI U-20.
Sejak itu pemain spesialis bek kanan ini menjadi langganan tim nasional junior.
Biodata
Nama: Irfan Raditya
Lahir: 12 Juni 1988
Ayah: Suherman
Ibu: Sri Maryati
Posisi: Bek
Tinggi/Berat: 187 cm/80 kg
Pemain Idola: Garibaldi Nugroho, Zlatan Ibrahimovic
KARIR KLUB:
2007-2008 Persiraja Banda Aceh
2008-2009 PSDS Deli Serdang
2009-2011 Arema
2011-2012 Arema IPL
2012 Pelita Bandung Raya
2013 PSLS
2014 Mitra Kukar
KARIR TIMNAS:
2005 Indonesia U-20.
(*)