Wisata

Menikmati Danau Purba di Kakaban Berau, Surganya Ubur-ubur Berenang pada Air Jernih

×

Menikmati Danau Purba di Kakaban Berau, Surganya Ubur-ubur Berenang pada Air Jernih

Sebarkan artikel ini
WISATA ALAM BERAU - Pulau Kakaban, Kabupaten Berau memberikan suguhan panorama alam yang khas dan membuat candu untuk terus mengunjungi. Pulau Kakaban satu di antara tujuan destinasi wisata bak surga yang berada di Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur. (HO/Pemprov Kaltim)

Pulau berisi danau purba yang terbentuk jutaan tahun lalu dan menjadi habitat ubur-ubur tanpa sengat ini akan mudah bisa ditemui setelah Pulau Sangalaki sebelum tiba di Maratua

TITIKNOL.ID, SAMARINDA – Kabupaten Berau di Provinsi Kalimantan Timur merupakan serpihan surga yang jatuh dari langit turun ke bumi. Keindahan alam Berau memberikan decak kagum bagi para pelancong. 

Satu di antaranya di Pulau Kakaban, Kabupaten Berau memberikan suguhan panorama alam yang khas dan membuat candu untuk terus mengunjungi. 

Pulau Kakaban satu di antara tujuan destinasi wisata bak surga yang berada di Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur.

Pulau berisi danau purba yang terbentuk jutaan tahun lalu dan menjadi habitat ubur-ubur tanpa sengat ini akan mudah bisa ditemui setelah Pulau Sangalaki sebelum tiba di Maratua.

Beberapa waktu lalu sempat terdengar kabar bahwa ubur-ubur di laguna atol itu sempat menghilang di akhir 2023.

Bahkan akibat kabar hilangnya empat jenis ubur-ubur yakni ubur-ubur emas, ubur-ubur terbalik, ubur-ubur bulan dan ubur-ubur kotak kaki-tiga itu membuat Pulau Kakaban sempat ditutup dari seluruh aktivitas pelancong. 

Rupanya kabar itu tak sepenuhnya benar. Sebab ubur-ubur penghuni Pulau Kakaban itu hanya berpindah ke sisi lain. 

Hal ini disampaikan olej Penjaga Pulau Kakaban, Subiakto bahwa perpindahan ubur-ubur terjadi saat Pemerintah Kabupaten Berau mengajak mereka membangun akses masuk bagi wisatawan.

Proyek bernama Pembangunan Pintu Masuk Baru Pulau Kakaban yang dilaksanakan oleh Pemkab Berau bersama CV Lestari Batu Putih itu dimulai pada akhir September 2023 lalu.

Dalam prosesnya para pekerja harus membuat dermaga tambat perahu motor dan jalan berbahan kayu ulin.

“Nah, saat itu kemungkinan saat pengerjaan tiang jalan dan dermaga, ubur-ubur merasa terusik dan memilih pindah,” tutur Subiakto.

Baca Juga:   Daftar Destinasi Wisata di Penajam Paser Utara, Nipah-nipah Masuk 50 Besar ADWI 2024

Sempat heboh hingga mengundang rasa penasaran para peneliti, beberapa bulan kemudian, tepatnya Agustus 2024 kemarin empat jenis ubur-ubur itu akhirnya kembali memenuhi danau berair asin di tengah Pulau Kakaban tersebut.

Untuk mencapai titik danau jernih berisi ubur-ubur, diperlukan untuk menempuh melalui berjalan kaki melewati jembatan kayu ulin sejauh 400 meter dari dermaga.

Jalan cukup menanjak. Tetapi hutan alami dengan bongkahan batu karang ditambah suara alam menjadi healing terbaik di sepanjang perjalanan.

Saat berada di lokasi akan mendengarkan suara “bising” alam menenangkan yang tak akan terdengar di tengah riuh dan polusi kota.

Pengelola mengatakan, dengan ketentuan yang berlaku nantinya para pengunjung boleh berenang di danau bersama ubur-ubur.

Kembali ke perjalanan, setibanya di danau kita akan dibuat takjub. Ribuan ubur-ubur tak bersengat ini nampak memenuhi danau.

Tak ada riak air. Uniknya ubur-ubur berwarna cokelat itu bergeming di dasar danau dalam posisi terbalik.

Saking tenangnya ubur-ubur itu terlihat seperti jamur yang tumbuh di terumbu karang dan segala isi lautnya.

Air jernih, terumbu karang, suara alam dan ubur-ubur tanpa sengat akan sangat mampu menarik para wisatawan untuk hadir.

Namun warga Kaltim perlu bersabar sebab akses masuk termasuk rancangan retribusi di Pulau ini masih dalam proses penyusunan.

“Jadi sekarang belum dibuka untuk umum. Nantinya wisata ini akan dikelola Pemkab Berau bersama kami masyarakat lokal. Hasil retribusinya akan kembali ke kita untuk melestarikan apa yang ada di dalam Kakaban,” kata Subiakto. (*)