TITIKNOL.ID, PENAJAM – Pasangan Calon (Paslon) nomor urut 4, Hamdam – Basir mengusung visi serambi nusantara gaungkan program 1 rumah 1 sarjana.
Serambi Nusantara menyiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul dalam berkompetisi dan bersaing meraih peluang kerja di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Penajam Paser Utara (PPU) nantinya menjadi tujuan mobilitas yang tinggi harus menyiapkan kualitas mumpuni.
Transformasi peningkatan kualitas SDM untuk mencetak angkatan kerja yang dibutuhkan dan menyongsong pasar kerja di IKN memerlukan program dan strategi tepat guna.
“Jika nanti kami diberi amanah dan diridhoi Allah SWT, kami sudah menyiapkan program solusi meningkatkan SDM, yaitu kami memberikan beasiswa minimal 1 rumah 1 sarjana,” Kata Hamdam, Kamis (31/10/2024).
Selain itu kedua paslon ini dalam mempersiapkan SDM yang memiliki keahlian dan keterampilan khusus, dengan meningkatkan kursus dan memberi kesempatan luas bagi pemuda di PPU untuk mengikuti Balai Latihan Kerja (BLK).
“Dulu waktu saya masih menjabat, saya pernah mendangkan bapak wakil menteri ketenagakerjaan ke PPU dalam rangka memberikan dukungan untuk membangun salah satu BLK di Penajam. Beliau hadir memberi dukungan, namun sayang seribu sayang pengganti saya ternyata tidak melanjutkan program ini karena tidak bersedia memberikan lahan untuk membangun BLK,” ucap eks Bupati PPU, Hamdam.
Apabila diberi amanah, Paslon nomor urut 4 ini bertekad akan kembali memperjuangkan BLK sehingga terbangun BLK yang representative dan memberi kesempatan kepada anak muda yang memiliki keahlian.
Jawaban tersebut rupanya mendapat umpan balik dari pasangan calon nomor urut 1, yakni Mudyat – Win yang balik mempertanyakan anggaran terhadap pembangunana SDM, untuk pendidikan 20 persen.
“Bagaimana anggaran yang disiapkan, sebagaimana diatur pemerintah untuk pendidikan angkanya 20 persen. Strategi persoalan SDM di PPU seperti apa?,” Ujar Mudyat.
Begitu pula paslon nomor urut 3, Desmon – Naspi Arsyid mempertanyakan terkait strategi riil program 1 rumah 1 sarjana yang digadang-gadang oleh Paslon 4 akan membangun SDM unggul.
Sedangkan menurut Desmon, untuk menciptakan SDM tangguh butuh waktu yang tidak sebentar, tidak hanya dalam masa 4 tahun perkuliahan.
Oleh karenanya pasangan tersebut ini ingin mengetahui seperti apa pasangan calon Hamdam – Basir memulai perencanaan SDM tangguh dari sebelum mereka menempuh perkuliahan.
Dikatakan Hamdam, “Syarat minimal 20 persen, ini kembali pada komitmen pemerintah meningkatkan SDM memang perlu investasi yang besar,”
Sedangkan menanggapi tentang sarjana yang ditempuh selama empat tahun, baginya mudah. Membeasiswakan bisa diselesaikan, terpenting SDM harus unggul dan kompetitif.
“Kita tidak ingin masyarakat jadi penonton di kampungnya sendiri. kita harus jadi pemain,” tegasnya. (TN01)
