TITIKNOL.ID, PENAJAM – Pemerintah Penajam Paser Utara (PPU) terus melaju dalam melakukan penekanan angka stunting.
Berdasarkan pendataan, nilai ini bahkan dibawah target prevalensi stunting tahun 2024, yakni 11,55 % dari 14 % angka yang dipatok nasional.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Penajam Paser Utara (PPU), Jansje Grace menyampaikan upaya dalam menurunkan angka stunting ialah melalui kerja sama lintas sektor.
Menurutnya penyebab stunting bukan hanya persoalan takaran gizi namun masalah sanitasi perlu diperhatikan.
“Kami berusaha menekan angka stunting dengan kerjasama lintas sektor, tak hanya soal makanan tapi sanitasi juga sangat mempengaruhi,” ucapnya pasca rangkaian kegiatan HKN, Jumat (15/11/2024) di lingkungan Kantor Dinas Kesehatan.
Permasalahan stunting jika tidak ditangani dengan serius, akan berdampak pada kualitas sumber daya manusia yang mengakibatkan tumbuh kembang anak melambat, terhambatnya perkembangan kognitif dan motorik, gangguan metabolik saat dewasa dan lain sebagainya.
“Banyak faktor yang menyebabkan stunting, salah diantaranya sanitasi juga memegang peranan penting untuk anak-anak,” katanya.
Dikatakan olehnya, intervensi lainnya mencakup penyediaan akses air bersih dan sarana sanitasi layak, dan pengelolaan sampah.
Ini memerlukan kerjasama lintas sektor untuk menjadi bagian dalam menciptakan lingkungan yang sehat.
Hal itu penting karena berkaitan erat dengan upaya mencegah infeksi penyakit yang dalam waktu berulang dapat memicu terjadinya stunting.
“Seperti masalah sanitasi, kita terhubung dengan Dinas Pekerjaan Umun juga Dinas Lingkungan Hidup, bukan melulu soal asupan gizi makanan,” tegasnya.
Dari data yang disajikan, saat ini tiga wilayah teratas dengan angka stunting ialah kelurahan Buluminung, menyusul Kelurahan Sesumpu dan Kelurahan Sepan.
Ketiganya berasal dari wilayah Kecamatan penajam. Untuk itu Kepala Dinas Kesehatan berharap camat Penajam dapat bersinergi membantu mengatasi hal ini.(TN01)