Penajam

Pasar Wisata Pring Apus PPU: Sajikan Tradisi dan Kuliner Lokal, Tarik Minat Pedagang dan Pengunjung

62
×

Pasar Wisata Pring Apus PPU: Sajikan Tradisi dan Kuliner Lokal, Tarik Minat Pedagang dan Pengunjung

Sebarkan artikel ini
Kondisi Pasar Wisata Pring Apus memasuki operasi ketiga kalinya, beberapa stand tampak kosong dagangan habis terjual

TITIKNOL.ID, PENAJAM – Pasar Wisata Pring Apus di Desa Api-Api, Kecamatan Waru, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), menjadi magnet baru bagi pedagang dan pengunjung.

Pasar yang digagas oleh Paguyuban Pangappura ini resmi beroperasi sejak diresmikan oleh Penjabat (Pj) Bupati PPU, Zainal Arifin, dan kini sudah memasuki gelaran ketiganya.

Digelar setiap hari Minggu, pasar ini mengusung konsep unik yang memadukan unsur budaya tradisional dan kuliner lokal, sehingga menarik minat masyarakat.

“Pasar Wisata Pring Apus ini sudah berjalan tiga kali sejak diresmikan Pak Pj Bupati. Kami buka dari pagi, tapi memasuki sore hari penjual di lapak mulai berkurang karena barang dagangan laku terjual,” ujar Ijum (25), salah satu pedagang, Minggu (12/1/2025).

Keunikan pasar ini terletak pada penampilan pedagang yang mengenakan atribut tradisional seperti caping dan pakaian khas Jawa.

Mereka menjajakan berbagai makanan tradisional seperti tiwul, lepet, botok, lemang, dan kolak, yang semakin memperkuat nuansa lokal.

Menurut Ijum, pasar mulai buka pukul 08.00 hingga 17.00. Meski begitu, aktivitas di pasar tidak pernah sepi karena dimeriahkan pertunjukan seni.

“Hari ini ada tari ronggeng di tengah hari, jadi suasananya semakin hidup,” tambahnya.

Sebelum berjualan di Pasar Wisata Pring Apus, Ijum biasanya hanya berdagang dari rumah. Kehadiran pasar ini sangat membantu meningkatkan pendapatannya.

“Hari pertama saya bisa dapat hingga Rp2 juta, meski di minggu berikutnya turun menjadi sekitar Rp700 ribu. Stand yang kami gunakan gratis, hanya dikenakan biaya retribusi sampah sebesar Rp10 ribu,” jelasnya.

Meskipun baru berjalan tiga kali, pasar ini mulai mendapatkan perhatian dari masyarakat.

Namun, Ijum berharap promosi lebih gencar dilakukan agar pengunjung semakin ramai.

Baca Juga:   Dapat Surat Tugas dari Demokrat, Hamdam Diberi Waktu 30 Hari Cari Partai Koalisi dan Cawabup

Sementara itu, Ida (23), salah satu pengunjung dari Penajam, mengaku terkesan dengan konsep pasar ini.

“Jarang sekali ada tempat wisata seperti ini di PPU. Pasar ini tidak hanya memperkenalkan makanan tradisional, tapi juga melestarikan budaya di tengah modernisasi,” ujarnya.

Ida juga mengapresiasi harga yang terjangkau dan keberadaan pertunjukan seni.

“Meskipun hanya buka seminggu sekali, suasananya seru dan harganya ramah di kantong,” tambahnya.

Dengan mengedepankan tradisi dan kuliner lokal, Pasar Wisata Pring Apus tidak hanya memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat Desa Api-Api, tetapi juga menjadi upaya pelestarian budaya di tengah arus perubahan zaman.(TN01)