TITIKNOL.ID, PENAJAM – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menargetkan penanaman jagung hibrida di lahan seluas 1000 hektare.
Dalam pelaksanannya, Pemkab PPU meminta komitmennya kepada tujuh perusahaan perkebunan sawit untuk berkontribusi pada daerah sebagai upaya mendukung swasembada pangan nasional.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian PPU, Gunawan menyebutkan dua dari tujuh perusahaan sudah menunjukkan komitmennya.
“Luas tanam jagung kita baru dapat 5 hektare, itu pula total gabungan dari PT Waru Kaltim Plantation (WKP) 3 hektare dan PT Sukses Tani Nusasubur (STN) 2 hektare,” ujar Gunawan, Selasa (11/2/2025).
Ia mengatakan, langkah awal ini masih terus berjalan sembari menunggu komitmen lainnya.
Ini juga sekaligus memberi percontohan dan inspirasi bagi elemen masyarakat lainnya, termasuk perusahaan lain bahwa menanam jagung itu mudah, begitu pula penjualannya.
“Sementara estimasi produktivitas jagung kita 6 hingga 8 ton, harganya Rp5.500 per kilogram, kan enak,” kata Gunawan.
Pihaknya mengatakan tanam jagung ini dilakukan mandiri oleh perusahaan sebagai bentuk kontribusinya kepada daerah.
“Kita tidak memberikan bantuan benih, pupuk dan semacamnya, murni perusahaan. Selama ini kan mereka mengambil keuntungan dari daerah, jadi ini sebagai tanggung jawab mereka juga kepada daerah,” ujar dia.
Perusahaan-perusahaan yang diundang untuk dimintai komitmennya menyediakan lahan untuk penanaman jagung hibrida ini antara lain PT. Waru Kaltim Plantation (WKP), PT. Sukses Tani Nusasubur (STN), PT Borneo Indah Marjaya (BIM), PT Karyanusa Ekadaya (KED), PT Subur Abadi Plantations (SAP), dan PT Sumber Kharisma Persada (SKP).
“Termasuk di dalamnya nanti tidak hanya jagung, tetapi padi pun juga diminta untuk tanam tumpang sisip,” ucapnya.
“Baik di perkebunan rakyat maupun perkebunan perusahaan, tanam padi ini baru 65 hektare, ada di wilayah Kelurahan Riko, Kelurahan Sotek, dan Desa Rintik,” pungkasnya. (TN01)