Nasional

Semarak Cap Go Meh 2025, Tradisi Tionghoa yang Jadi Pemersatu Budaya

252
×

Semarak Cap Go Meh 2025, Tradisi Tionghoa yang Jadi Pemersatu Budaya

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi lampion Cap Go Meh. (Foto: Ademir W/ Pexels)

TITIKNOL.ID – Cap Go Meh merupakan perayaan penting dalam budaya Tionghoa yang menandai penutupan rangkaian Tahun Baru Imlek.

Dirayakan pada hari ke-15 setelah Imlek, Cap Go Meh juga dikenal sebagai Festival Lampion, di mana masyarakat Tionghoa memanjatkan harapan untuk kebahagiaan dan kemakmuran di tahun yang baru.

Perayaan Cap Go Meh berakar dari tradisi Tiongkok kuno, yang merayakan bulan purnama pertama setelah Tahun Baru Imlek.

Festival ini melambangkan semangat baru, kebersamaan, serta kedatangan musim semi yang penuh harapan.

Seiring waktu, perayaan ini berkembang menjadi momen penting bagi komunitas Tionghoa di Indonesia untuk mempererat tali persaudaraan.

Di Indonesia, Cap Go Meh dirayakan dengan meriah. Berbagai kegiatan seperti pasar malam, pertunjukan seni tradisional, barongsai, liong, hingga lomba-lomba menjadi daya tarik tersendiri.

Perayaan ini bukan hanya milik masyarakat Tionghoa, tetapi juga dirayakan oleh masyarakat luas sebagai bentuk akulturasi budaya.

Selain itu, Cap Go Meh juga menjadi ajang berkumpul bersama keluarga dan teman-teman, mempererat persaudaraan di tengah keberagaman Indonesia.

Tahun ini, Cap Go Meh jatuh pada Rabu, 12 Februari 2025.

Di Kota Semarang, perayaan ini biasanya dipusatkan di kawasan Pecinan Semarang dan menarik perhatian masyarakat dari berbagai etnis dan agama.

Semarak perayaan Cap Go Meh di Semarang menjadi contoh nyata bagaimana tradisi Tionghoa dapat menyatu dengan budaya lokal, menciptakan harmoni dalam keberagaman.

Dengan semangat kebersamaan yang terus terjaga, Cap Go Meh bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga simbol persatuan dalam keberagaman budaya Indonesia. (*)