TITIKNOL.ID – Seluruh pegawai Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) resmi mulai berkantor di IKN pada Senin (3/3/2025), menandai langkah penting dalam operasional pemerintahan di ibu kota baru.
Pemindahan ini dilakukan setelah tuntasnya pembangunan kantor Otorita IKN yang dirancang setinggi lima lantai dengan fasilitas teknologi, informasi, dan komunikasi (TIK) canggih.
Plt Deputi Sarana dan Prasarana Otorita IKN, Danis Hidayat Sumadilaga, memastikan bahwa sekitar 500 pegawai telah pindah dan mulai bekerja di kantor baru di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.
Sebelumnya, mereka berkantor di Balikpapan dan di kantor perwakilan Otorita IKN di Jakarta.
“Kantor Otorita IKN di Jakarta tetap beroperasi sebagai representative office untuk mengakomodasi kebijakan strategis yang mendukung pembangunan IKN sebagai kota global,” kata Danis.
Gedung Kantor Otorita IKN dirancang sebagai pusat pengelolaan dan pelayanan kawasan IKN.
Berlokasi di jantung KIPP, kantor ini terletak dekat dengan Titik Nol Nusantara dan dalam satu garis aksis kebangsaan yang menghadap Istana Garuda serta Istana Negara.
Gedung ini memiliki desain unik berbentuk membulat sebagai simbol pusat, serta mengusung konsep Nagara Rimba Nusa dengan fasad berlapis (second skin), fasad hijau, serta ruang hijau (green roof & plaza).
Selain itu, di dalamnya juga sedang dibangun Integrated Command and Control Center (ICCC) atau Pusat Komando Terpadu IKN.
Direktur Arsitektur Alien DC, Aditya W Fitrianto, mengungkapkan bahwa basic design Gedung Kantor Otorita IKN dirancang oleh konsultan arsitek Urbane asal Bandung. Sementara itu, gedung-gedung lain yang turut mendukung ekosistem pemerintahan di IKN antara lain Gedung Kementerian Koordinator (Kemenko), Istana Presiden, Istana Negara, serta Kompleks Perkantoran Bank Indonesia.
Selain infrastruktur pemerintahan, IKN juga mulai menarik minat investasi dari berbagai pihak.
Beberapa perusahaan telah menyatakan kesiapan untuk berinvestasi guna mendukung perkembangan ibu kota baru ini.
Dengan perpindahan pegawai ke IKN, langkah konkret menuju pembangunan kota berkelanjutan semakin nyata. (*)
