GosipTitiknolSeleb

Mengenal Pendarahan Otak, Penyakit yang Menyebabkan Penyanyi Legendaris Titiek Puspa Meninggal Dunia

76
×

Mengenal Pendarahan Otak, Penyakit yang Menyebabkan Penyanyi Legendaris Titiek Puspa Meninggal Dunia

Sebarkan artikel ini
Titiek Puspa, penyanyi legendaris Indonesia, meninggal dunia pada Kamis (10/4/2025) pukul 16.25 WIB karena pendarahan otak. Simak penyebab dan gejalanya.(Instagram @titiekpuspa_official)

TITIKNOL.ID – Kabar duka datang dari penyanyi legendaris Indonesia, Titiek Puspa.

Titiek Puspa mengembuskan napas terakhirnya pada Kamis (10/4/2025) pukul 16.25 WIB.

Penyanyi berusia 87 tahun tersebut meninggal dunia usai menjalani perawatan di Rumah Sakit Medistra, Jakarta Selatan .

Sebelumnya, keluarga Titiek Puspa mengungkapkan bahwa pendarahan otak kiri yang dialami sang penyanyi legendaris itu.

Kejadian bermula saat Titiek Puspa sedang melakukan syuting program televisi pada 26 Maret 2025.

Lantas, apa itu pendarahan otak? Simak penyebab dan gejalanya berikut ini.

Dikutip dari siloamhospital.com, pendarahan otak atau brain hemorrhage adalah kondisi medis yang terjadi ketika pembuluh arteri dalam otak pecah dan menyebabkan masuknya darah ke dalam jaringan otak.

Kondisi ini perlu mendapatkan penanganan yang tepat karena berisiko menimbulkan komplikasi serius, seperti gangguan fungsi kognitif hingga kelumpuhan.
 
Adapun sejumlah kondisi medis yang dapat menyebabkan terjadinya pendarahan otak adalah sebagai berikut:

 1. Cedera Kepala
 
Cedera kepala merupakan penyebab perdarahan di otak yang umum terjadi.

Kondisi ini biasanya terjadi pada seseorang yang mengalami kecelakaan lalu lintas atau jatuh dari ketinggian.
 
2. Kelainan Pembuluh Darah
 
Arteriovenous malformations (AVM) merupakan kelainan pembuluh darah berupa terbentuknya jalinan tidak normal yang menghubungkan pembuluh darah arteri dan vena.

Kondisi ini jarang menimbulkan gejala namun perlu diwaspadai karena bisa menjadi penyebab perdarahan otak secara tiba-tiba.

3. Hipertensi
 
Penyebab perdarahan otak yang perlu diwaspadai berikutnya adalah tekanan darah tinggi atau hipertensi kronis.

Pasalnya, hipertensi yang terjadi dalam jangka panjang dapat melemahkan dinding pembuluh darah sehingga turut meningkatkan risiko pecahnya pembuluh darah di otak.

4. Aneurisma
 
Aneurisma merupakan penonjolan pembuluh darah yang lemah di dalam otak.

Bila tidak ditangani dengan tepat, aneurisma bisa menjadi penyebab perdarahan otak hingga memicu stroke.

5. Tumor Otak
 
Tumor otak adalah kondisi medis yang terjadi karena tumbuhnya jaringan abnormal di jaringan otak.

Kondisi ini perlu diwaspadai karena dapat memberikan tekanan pada jaringan otak hingga memicu perdarahan.

6. Aterosklerosis
 
Aterosklerosis merupakan pengerasan pembuluh darah arteri yang terjadi karena menumpuknya plak kolesterol di pembuluh darah.

Bila terjadi pada pembuluh darah di otak, aterosklerosis dapat menghambat aliran darah dan menyebabkan pembuluh darah pecah.

7. Amyloid Angiopathy
 
Amyloid angiopathy adalah kelainan dinding pembuluh darah yang dipicu oleh penuaan dan hipertensi.

Kelainan ini diketahui dapat meningkatkan risiko perdarahan pada jaringan otak.

8. Gangguan Hati
 
Gangguan hati juga dapat meningkatkan risiko terjadinya perdarahan di otak.

Hal ini dikarenakan gangguan hati dapat memengaruhi pembekuan darah dan menyebabkan peningkatan tekanan darah. Kondisi inilah yang dapat memicu perdarahan di otak.

Sementara gejala perdarahan di otak cenderung beragam sesuai dengan tingkat keparahan dan bagian otak yang terdampak.

Namun, sejumlah gejala umum dari perdarahan otak adalah sebagai berikut:

– Sakit kepala parah secara tiba-tiba.

– Mual dan muntah.

– Kesulitan berbicara.

– Kesulitan menulis dan membaca.

– Kesulitan menelan.

– Gangguan penglihatan.

– Gangguan keseimbangan dan koordinasi.

– Penurunan kesadaran.

– Kejang.(*)