SamarindaTitiknolKaltim

Longsor Maut di Gunung Lingai Samarinda, 2 Orang Tewas dan Dua Remaja Hilang 

72
×

Longsor Maut di Gunung Lingai Samarinda, 2 Orang Tewas dan Dua Remaja Hilang 

Sebarkan artikel ini
LONGSOR DI SAMARINDA - Tim SAR Gabungan saat mengevakuasi korban longsor di Gang Bina Baru, Gunung Lingai, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur pada Senin (12/5/2025). Dari longsor ini, ditemukan ada 2 orang tewas dan dua korban dalam status pencarian. (HO/Basarnas)

TITIKNOL.ID, SAMARINDA – Hujan deras melanda Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur. Kontan ini berdampak, timbulkan banjir dan tanah longsor yang melanda kawasan pemukiman warga, Senin (12/5/2025). 

Satu di antaranya terjadi di daerah Gunung Lingai, Gang Bina Baru, Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda, Kalimantan Timur.

Disebutkan oleh BPBD Kaltim, ada enam orang dilaporkan tertimbun material longsor. 

Hingga sore hari, dua korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, dua selamat, dan dua lainnya masih dalam pencarian.

Korban selamat diketahui bernama Tajudin (45) dan Sarul (22).

Sementara itu, dua korban yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia adalah:

  •  Hamdana, 43 tahun;
  • dan Nasrul, 25 tahun. 

Dua korban lainnya, masih berusia remaja, yakni Nurul Syakira umur 17 tahun dan Syafitri berusia 14 tahun, masih dalam proses pencarian oleh tim SAR Gabungan.

Koordinator Pos SAR Samarinda, Mardi Sianturi, menyampaikan bahwa pencarian dimulai sejak pukul 11.00 Wita menggunakan peralatan lengkap, termasuk dua unit eskavator, drone thermal, dan alat ekstrikasi.

Korban pertama ditemukan pukul 15.20 Wita atas nama Hamdana, disusul Nasrul pada pukul 16.50 Wita. 

“Keduanya langsung dievakuasi ke RSUD AW Syahranie, Samarinda,” ujar Mardi yang dikutip Titiknol.id. 

Proses pencarian sempat terkendala oleh kondisi tanah yang labil serta cuaca buruk yang melanda wilayah tersebut. Pencarian dihentikan sementara pada pukul 18.20 Wita, dan akan dilanjutkan kembali pada Selasa 13 Mei 2025, pukul 08.00 Wita.

Tim SAR mengerahkan sejumlah perlengkapan pendukung seperti mobil rescue, alat komunikasi dan medis, serta ekskavator milik PUPR guna memudahkan akses ke titik longsor.

Pihak berwenang mengimbau warga sekitar lokasi kejadian untuk tetap waspada mengingat potensi longsor susulan masih tinggi akibat intensitas hujan yang belum mereda. (*)

Baca Juga:   Samarinda Kembali ke Mahakam, Fesma 2023 Ajak Masyarakat Lestarikan Budaya