Nasional

19 Gubernur Geruduk Kemenkeu Tolak Pemotongan TKD 2026, Menkeu Purbaya: Kalau Ekonomi Naik, Dana Akan Dibagi Lagi

52
×

19 Gubernur Geruduk Kemenkeu Tolak Pemotongan TKD 2026, Menkeu Purbaya: Kalau Ekonomi Naik, Dana Akan Dibagi Lagi

Sebarkan artikel ini
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa saat memberikan keterangan pers usai menghadap Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Rabu (10/9/2025). Purbaya Yudhi Sadewa, menunjukkan sikap tegas dan tak gentar menghadapi pihak-pihak yang tak senang dengan kebijakannya melarang impor pakaian bekas ilegal. Kebijakan ini bertujuan membangkitkan sektor garmen lokal.(Sumber: BPMI Setpres)

TITIKNOL.ID – Gelombang penolakan datang dari sejumlah Gubernur terkait kebijakan pemerintah pusat yang memangkas anggaran Transfer ke Daerah (TKD) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026.

‎Para kepala daerah yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) kompak menyuarakan keberatan atas keputusan tersebut.

‎Pada Selasa (7/10/2025) pagi, para Gubernur itu mendatangi Kantor Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, untuk menyampaikan langsung aspirasi mereka.

‎Pertemuan berlangsung selama satu jam sejak pukul 10.00 WIB dan diwarnai diskusi cukup hangat.

‎Gubernur yang hadir antara lain berasal dari Provinsi Jambi, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Bangka Belitung, Banten, Kepulauan Riau, Jawa Tengah, dan Sulawesi Tengah.

‎Selain itu, hadir pula perwakilan dari Maluku Utara, Sumatera Barat, DI Yogyakarta, Papua Pegunungan, Bengkulu, Aceh, Sumatera Utara, Lampung, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

‎Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan, seluruh Gubernur yang hadir menyampaikan pandangan dan keberatan mereka secara langsung.

‎“Semuanya ngomong, nggak mau ketinggalan. Ada yang bilang kebijakan ini bisa mengganggu stabilitas daerah bahkan NKRI,” ujar Purbaya saat ditemui usai pertemuan.

‎Purbaya menilai, reaksi keras dari para kepala daerah adalah hal yang wajar. Namun ia menegaskan bahwa kebijakan efisiensi anggaran perlu dilakukan agar keuangan negara tetap sehat.

‎“Kalau mereka mau bangun daerahnya, seharusnya dari dulu sudah bagus. Anggarannya jangan sampai hilang sana-sini,” katanya.

‎Lebih lanjut, Purbaya menegaskan pemerintah pusat masih membuka peluang untuk menambah anggaran TKD pada tahun mendatang, tergantung pada kondisi ekonomi nasional.

‎“Kalau memasuki pertengahan triwulan kedua tahun 2026 nanti ekonomi membaik, pendapatan pajak naik, dan kebocoran bisa ditekan, tentu anggaran bisa naik lagi,” jelasnya.

‎Menurutnya, keberlanjutan pembangunan daerah sangat bergantung pada kinerja pemerintah daerah dalam mengelola anggaran secara transparan dan efektif.

‎Ia menekankan pentingnya disiplin fiskal agar kepercayaan publik dan pusat semakin tinggi.

‎“Bereskan dulu belanjanya dan buat kesan yang baik. Saya bukan pengambil keputusan tunggal, semua tetap melalui DPR dan mekanisme nasional,” tegas Purbaya.

‎Ia pun menutup dengan pesan agar para kepala daerah fokus menyelesaikan program prioritas di masing-masing wilayah.

‎“Kalau belanja daerah rapi dan hasilnya terlihat, baru arah kebijakan bisa kembali ke desentralisasi penuh,” pungkasnya. (*/)