Nasional

Menaker Yassierli Buka-bukaan, Inilah Rahasia di Balik Janji 19 Juta Lapangan Kerja

28
×

Menaker Yassierli Buka-bukaan, Inilah Rahasia di Balik Janji 19 Juta Lapangan Kerja

Sebarkan artikel ini
Info lowongan kerja. Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, memberikan penjelasan komprehensif, mengakui tantangan yang ada, dan memaparkan strategi kolaboratif lintas kementerian.

TITIKNOL.ID, SAMARINDA – Pertanyaan publik mengenai janji penciptaan 19 juta lapangan kerja oleh pemerintah akhirnya terjawab tuntas.

Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, memberikan penjelasan komprehensif, mengakui tantangan yang ada, dan memaparkan strategi kolaboratif lintas kementerian.

Menaker Yassierli tidak menampik bahwa kondisi saat ini penuh dinamika. Meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia terbilang lebih baik dari rata-rata global, fluktuasi ekonomi dunia tetap menciptakan tantangan.

Dinamika industri pun bervariasi; ada sektor yang terkontraksi, namun banyak pula yang menunjukkan pertumbuhan.

Pemerintah sangat menyadari isu lapangan kerja adalah topik serius, mengingat setiap tahun ada penambahan sekitar 3,5 juta angkatan kerja baru.

Hal ini adalah kewajiban yang harus dijawab, karena konstitusi mengamanatkan setiap warga negara berhak mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak.

“Saya sering ditanya, ‘Pak Menteri, mana program untuk 19 juta lapangan kerja?’ Perlu dipahami, penciptaan lapangan kerja adalah tanggung jawab kolektif lintas kementerian, bukan hanya tanggung jawab satu kementerian,” tegas Yassierli, Kamis (30/10/2025).

Orientasi Industri Lokal

Menaker juga menyinggung upaya pemerintah dalam menghadapi tantangan eksternal.

Ketika industri menghadapi kebijakan luar negeri, misalnya tarif dari Amerika yang sempat naik hingga 40 persen untuk produk Indonesia, pemerintah tidak tinggal diam.

“Melalui negosiasi intensif, tarif itu berhasil kami turunkan menjadi 19 persen,” ungkapnya.

Selain itu, upaya memperluas pasar terus dilakukan, termasuk membuka pasar Eropa dan memperkuat sinergi di level ASEAN.

Kini, pertumbuhan ekonomi juga berorientasi pada pengembangan industri dan sumber daya lokal, sesuai penegasan Presiden.

Pencipta Jutaan Pekerjaan

Yassierli kemudian merinci program-program unggulan yang menjadi motor penyerapan tenaga kerja, berfokus pada perputaran dana di daerah, yakni:

  • Program Makan Bergizi Gratis (MBG):
Baca Juga:   Diungkap Mendagri Tito Karnavian, Begini Modus Praktik Pemborosan Anggaran Daerah

Program ini dirancang untuk memastikan semua usia sekolah mendapatkan asupan bergizi.

Satu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dirancang mempekerjakan 50 orang untuk melayani 3.000 porsi per hari, yang melibatkan rantai pasok lokal dalam jumlah besar (ayam, telur, sayur).

Total tenaga kerja yang terserap langsung dari MBG mencapai 1,5 juta orang, dan jika ditambahkan ekosistem pendukungnya menjadi 2,4 juta orang.

Anggaran program langsung diberikan ke SPPG agar dana berputar internal di daerah.

  • Koperasi Merah Putih:

Program ini juga kontributor penting. Dengan total 80.000 koperasi nasional (di Kaltim sendiri ada 1.037), setiap koperasi wajib merekrut minimal tiga sarjana.

Mereka akan mengelola sembako, farmasi, dan kebutuhan berbasis industri lokal, bahkan mengelola sebagian dana desa sekitar Rp1 miliar per tahun.

  • Pembangunan Infrastruktur dan Komunitas:

Program lain mencakup 1.000 desa nelayan, sekolah rakyat dan sekolah unggulan, serta pembangunan 350.000 rumah bersubsidi yang secara signifikan menyerap tenaga kerja dan mendorong industri lokal.

Investasi dan Vokasi sebagai Penguat

Pendekatan ini, menurut Menaker, berbeda karena program kini hadir langsung dari pusat ke daerah.

Data dari Kementerian Investasi pun menguatkan upaya ini:

Dari September 2024 hingga September 2025, investasi meningkat 13 persen dengan serapan tenaga kerja mencapai 1,95 juta orang.

Di sisi lain, Kementerian Tenaga Kerja terus memperkuat pelatihan vokasi, seperti:

  • Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK);
  • Project Based Learning (PBL);
  • dan Tailor Made Training. 

Program magang nasional terus berjalan, dan Presiden baru meluncurkan program persiapan tenaga kerja untuk dikirim ke luar negeri.

“Ini adalah bukti dari upaya yang dilakukan secara kolektif lintas kementerian,” tutup Menaker. (*)