TITIKNOL.ID – Puluhan perusahaan antre untuk melakukan penawaran umum perdana di tahun 2023.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi mencatat ada sekitar 58 perusahaan yang akan melakukan initial public offering alias IPO.
Totalnya, ada 84 rencana penghimpunan dana di bursa efek yang masuk dalam antrean. Terdiri dari rencana IPO, rencana Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB), PUB Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS), hingga Penawaran Umum Terbatas (PUT). Nilainya mencapai Rp 81,41 triliun.
Dari data yang dipaparkan Inarno, jumlah nilai khusus IPO yang masuk antrean mencapai Rp 54,47 triliun.
“Target di 2023, di pipeline itu kami masih melihat ada 84 rencana penawaran umum dengan potensi emisi Rp 81,41 triliun. Di antaranaya rencana IPO yang akan dilakukan emiten baru sebanyak 58 perusahaan,” papar Inarno dalam konferensi pers virtual, Senin (2/1/2023).
Di tahun 2023 sendiri Inarno mengatakan targetnya Bursa Efek Indonesia (BEI) bisa himpun dana mencapai Rp 170 triliun.
Penghimpunan dana di pasar modal hingga 30 Desember 2022 sendiri tercatat sebesar Rp 267,73 triliun, dengan emiten baru tercatat sebanyak 71.
“Target untuk 2023 Rp 170 triliun dan kalau dibandingkan 2022 memang extraordinary mencapai Rp 260 triliunan. Apabila keluarkan yang out layer, tetap ada growth positif, tapi kira-kita berimbang antara 2022 dan 2023,” kata Inarno.
Inarno juga menjabarkan data penggalangan dana pada Securities Crowdfunding (SCF) yang merupakan alternatif pendanaan bagi UMKM di pasar modal.
Setidaknya sepanjang 2022 telah terdapat 14 penyelenggara yang telah mendapatkan izin dari OJK dengan 337 Penerbit, 136.779 pemodal, dan total dana yang dihimpun sebesar Rp 721,84 miliar. M04