Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi mengajak seluruh pemangku kepentingan agar fokus pada setiap upaya yang mencakup intervensi spesifik dan sensitif secara konvergen, holistik, integratif dan berkualitas melalui kerja sama multisektor hingga ke tingkat desa. TITIKNOL.ID/HO/PEMPROV KALTIM
TITIKNOL.ID,SAMARINDA– Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi mengajak seluruh pemangku kepentingan agar fokus pada setiap upaya yang mencakup intervensi spesifik dan sensitif secara konvergen, holistik, integratif dan berkualitas melalui kerja sama multisektor hingga ke tingkat desa.
Hal ini disampaikan saat membuka Pertemuan Satuan Tugas (Satgas) Stunting dengan Pemangku Kebijakan di Crystall Ballroom Hotel Mercure Samarinda, Kamis, (13/3/2023)
“Saya optimis Kaltim mampu menurunkan angka stunting. Terpenting gaya dan pola hidup sehat harus terus dibangun di masyarakat,” tegasnya.
Misalnya, lanjutnya, pola makan sehat dan tidak mahal, cukup mengoptimalkan potensi di sekitar, seperti sayuran, lauk pauk dan cukup memenuhi unsur B2SA (beragam bergizi seimbang dan aman).
“Jangan berpikir makanan mahal dan instan itu bagus untuk tubuh kita. Tapi penting perhatikan pola makan B2SA dan rajin berolahraga,” ungkapnya.
Diakuinya, Pemerintah Provinsi Kaltim bersama TPPS fokus pada tiga kelompok sasaran, yakni remaja putri (pra nikah), ibu hamil dan balita pada usia 1.000 hari pertama kehidupan.
“Nah tiga kelompok sasaran ini yang rentan memunculkan stunting, terlebih ketika pola konsumsi yang tidak sehat,” jelasnya seperti dikutim akun resmin Pemprov Kaltim.
Mulai saat ini, orang nomor dua Benua Etam ini pun meminta TPPS tingkat provinsi hingga kabupaten dan kota lebih fokus pada upaya-upaya intervensi dan edukasi kepada masyarakat.
“Semua terlibat dan bergerak secara masif serta melakukan intervensi pada tiga kelompok sasaran yang sudah menjadi target pencegahan dan penurunan stunting,” harapnya.
Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim Dr Sunarto menegaskan pihaknya bersama TPPS dan stakeholder terus melakukan intervensi, baik secara spesifik maupun sensitif.
“Intervensi kita menggunakan bantuan dari Baznas senilai Rp1 miliar lebih, juga kebijakan daerah agar seluruh pimpinan perangkat daerah menjadi orang tua asuh bagi anak stunting, bantuan CSR serta bantuan sektor swasta,” sebutnya.
Dia pun menambahkan intervensi akan dipetakan sehingga target 12,83 persen pada 2024 bisa diwujudkan.
“Target kita angka stunting Kaltim 12,83 persen atau berada di bawah angka nasional sekitar 14 persen,” sebutnya lagi. (*)