Anggota DPRD Penajam Paser Utara (PPU) Sariman mendorong Pemkab PPU untuk melanjutkan pembangunan Bendungan Lawe-Lawe. TITIKNOL.ID
TITIKNOL.ID,PENAJAM– Sampai saat ini jumlah warga Penajam Paser Utara yang terlayani air bersih dari Perumda Air Minum Danum Taka baru mencapai 34 persen.
Untuk itu, diperlukan pembangunan infrastruktur penampungan air baku agar bisa meningkatkan cakupan layanan air bersih.
Anggota DPRD Penajam Paser Utara (PPU) Sariman mendorong Pemkab PPU untuk melanjutkan pembangunan Bendungan Lawe-Lawe.
“Kami ingin pembangunan Bendungan Lawe-Lawe kembali dilanjutkan. Karena air bersih itu kebutuhan vital yang harus dipenuhi oleh pemerintah,” kata Sariman beberapa waktu lalu.
Ia mendukung upaya pemerintah daerah agar melanjutan pembangunan Bendungan Lawe-Lawe diambil alih Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“Kalau memang ada pendanaan dari APBN itu lebih baik, karena kebutuhan anggarannya cukup besar,” ujarnya.
Namun demikian, Sariman meminta, perpanjangan pinjam pakai lahan milik PT Pertamina harus diselesaikan terlebih dahulu.
Apalagi lahan seluas 220 hektare yang digunakan untuk pembangunan Bendungan Lawe-Lawe nerupakan lahan milik PT Pertamina.
Sememtara status pinjam pakai telah berakhir dan perlu diperpanjang lagi.
“Secara administrasi harus jelas dulu, apakah sudah diperpanjang pinjam pakai lahan milik Pertamina atau tidak. Jangan sampai nantinya menimbulkan masalah lain,” tuturnya.
Diketahui, Bendungan Lawe-Lawe dibangun pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) sejak 2014.
Saat itu pemerintah daerah mengalokasikan Rp 179 miliar dengan skema proyek multiyears atau tahun jamak.
Tetapi, pemerintah daerah terpaksa menghentikan pengerjaannya pada akhir 2017 dengan alasan defisit. Proyek tersebut belum rampung dan hanya selesai 85 persen.
Anggaran lanjutan pembangunan Bendungan Lawe-Lawe membutuhkan anggaran sebesar Rp 69 miliar. (Advertorial/DPRD PPU)