Sekprov Kaltara, Dr. Suriansyah dan sejumlah staf serta stakeholder terkait mengikuti rapat koordinasi pengendalian inflasi di kantor gubernur Kaltara, Selasa (4/7/2023). DKISP/RED
TITIKNOL.ID, TANJUNG SELOR – Inflasi Kalimantan Utara (Kaltara) pada Juni 2023 mencapai 2,91 persen, atau turun dua persen dibanding Juni 2022 (tahunan).
Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kaltara, Dr. Suriansyah mengungkapkan tingkat inflasi Kaltara itu justru terjaga dan stabil.
“Artinya tetap stabil, kita harus menjaga supaya tidak fluktuatif,” kata Sekprov saat mengikuti Rakor Inflasi Nasional yang dipimpin Mendagri Tito Karnavian secara daring, Selasa (4/7/2023)..
Inflasi di Kaltara dipengaruhi berfluktuasinya harga sejumlah komoditas seperti daging ayam ras yang cenderung mengalami kenaikan. Menurutnya, kenaikan wajar karena didatangkan dari luar Kaltara.
“Konsumsi daging kebanyakan didatangkan dari Kabupaten Berau,” katanya.
Selain itu, kondisi di lapangan juga menyebabkan harga pakan ternak yang cukup tinggi.
“Penyebab inflasi di Kaltara dari daging ayam ras, telur, bawang merah, kalau lombok masih fluktuatif,” ujarnya.
Suriansyah menambahkan faktor pendukung penyebab inflasi Kaltara karena bukan daerah penghasil. Hal ini menyebabkan adanya ongkos angkut barang dari luar kota.
Belum lagi pengaruh alam seperti gelombang laut yang cenderung tinggi sehingga menghambat pengiriman antar pulau dan menyebabkan inflasi. Sekprov mengatakan, Gubernur Zainal A Paliwang telah menerbitkan surat permintaan penambahan maskapai penerbangan di Kaltara untuk mengurangi inflasi sektor transportasi udara. (dkisp/red/adv)