INTAKE – Penjabat Gubernur Kaltim, Akmal Malik menyarankan agar dibangun Intake Sungai Mahakam untuk kebutuhan air di sejumlah kabupaten dan kota terutama di Ibu Kota Nusantara (IKN). TITIKNOL.ID
TITIKNOL.ID,SAMARINDA – Penjabat Gubernur Kaltim, Akmal Malik menyarankan agar dibangun Intake Sungai Mahakam untuk kebutuhan air di sejumlah kabupaten dan kota terutama di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Karena kebutuhan air sangat besar dan bendungan di Semoi tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan air.
Hal ini disampaikan saat mengikuti rapat koordinasi gubernur bersama Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) di Hotel Ritz-Carlton Mega Kuningan Jakarta, Selasa (2/4/2024).
Akmal Malik mengungkapkan dirinya bersama gubernur dari 38 provinsi menyampaikan masukan kepada pemerintah pusat (PPN/Bappenas).
“Tadi para gubernur menyampaikan berbagai keluhan dan kami menyarankan solusi,” ujarnya.
Salah satu kebijakan Pemerintah Pusat ujar Akmal, tidak lagi bersifat one fix principle for all atau satu kebijakan untuk semua, karena kondisi di setiap daerah tidak sama.
“Bappenas tetap mengorkestrasi daerah tapi dengan pendekatan yang tidak sama,” ujarnya.
Akmal mencontohkan Kaltim sekarang dibangun Ibu Kota Nusantara, sehingga kebijakan-kebijakan tidak sama dengan daerah ataupun provinsi lain.
“Ini yang kita sarankan kepada Menteri Bappenas disamping juga isu-isu strategis seperti pelabuhan, ketahanan pangan dan pentingnya disiapkan infrastruktur air,” jelasnya.
Akmal menyarankan ada proyek strategis nasional untuk intake Sungai Mahakam ke beberapa kabupaten dan kota yang ada di Kaltim, terutama IKN.
“Karena kebutuhan air sangat besar, kami meyakini bendungan-bendungan yang sudah ada seperti Talake dan Semoi tidak akan cukup,” imbuhnya.
Dirjen Otda Kemendagri ini pun menegaskan project intake Sungai Makaham disarankan dari Kutai Barat.
“Kalau Kutai Katanegara, kita khawatirkan intervensi air laut masih bisa sampai ke daerah itu,” jelasnya.
Diakui Akmal pekerjaan ini besar, namun tetap berharap proyek untuk ketersediaan air bersih ini diakomodir pemerintah pusat.
“Pak Menteri sudah mencatat, semoga usulan itu masuk menjadi keuntungan Kalimantan Timur,” harapnya. (*)