Kementerian Pekerjaan Umum pada tahun lalu juga sudah melakukan tinjauan pada sisi kontruksinya. Hasilnya ada keretakan pada bagian bearing dan expension joint.
TITIKNOL.ID, SAMARINDA – Langkah untuk mengetahui kekuatan sebuah Jembatan Mahulu di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melakukan uji beban yang dilangsungkan pada Kamis 4 Juli 2024.
Jembatan Mahulu sudah ada sejak tahun 2008, dan kini kembali dilakukan uji beban untuk mendalami lagi seberapa layaknya infrastruktur penghubung lintasan darat ini di Kota Samarinda.
Dijelaskan oleh Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kalimantan Timur, Hariadi Purwatmoko, proses uji beban Jembatan Mahulu di Samarinda merupakan kegiatan pertama kalinya untuk kemudian dikaji untuk panduan perawatannya.
“Kan diuji beban, kita lihat seperti apa nanti hasilnya. Bila perlu nanti kan ada langkah-langkah lanjutan. Kayak cek baut dan sisi lainnya,” ungkapnya.
Dibeberkan oleh Hariadi, Kementerian Pekerjaan Umum pada tahun lalu juga sudah melakukan tinjauan pada sisi kontruksinya. Hasilnya ada keretakan pada bagian bearing dan expension joint, tetapi kondisinya dinilai tetap aman.
“Juga akan tetap diperbaiki, yang keretakan-keretakan itu,” ujar Hariadi.
Karena itu, kegiatan pemeliharaan Jembatan Mahulu di Kota Samarinda membutuhkan anggaran dana pemeliharaan. “Diusulkan di Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan, atau bisa juga di APBD 2025,” bebernya.
Keberadaan Jembatan Mahulu di Kota Samarinda sangat sentral, karena sebagai penghubung daerah Kelurahan Loa Buah, Sungai Kunjang dengan Kelurahan Sengkotek, Samarinda Seberang.
Untuk kekuatannya, Jembatan Mahulu ini mampu menahan beban berat hingga 30 ton dengan ukuran bentang tengah 200 meter dengan panjang keseluruhan jembatan 799,8 meter.
Menurut Hariadi, Jembatan Mahulu dilakukan uji beban karena berkaca pada Jembatan Tenggarong yang sempat ambruk pada 26 November 2011.
Pihaknya merasa, kejadian tragis ini tidak boleh terulang, karena itu setiap jembatan perlu ada kajian berkala, meneliti lebih mendalam agar tidak memunculkan hal-hal yang tidak diinginkan.
“Kita akan lakukan tahunan,” katanya. (*)