TITIKNOL.ID, SAMARINDA – Plaza Mulia di Samarinda mulai sepi pengunjung termasuk para pedagangnya, seakan mati suri. Plaza Mulai tidak seramai yang dahulu kala.
Karena itu kini Plaza Mulia Samarinda mulai dilelang oleh pihak Bankaltimtara terhitung sejak 29 Agustus 2024.
Mall yang berdiri di atas lahan seluas 11.355 meter persegi dengan total luas bangunan mencapai 53.268 meter persegi tersebut, dilelang dengan nilai sebesar Rp501 miliar.
Dengan kondisi yang kian memburuk, lelang ini menjadi penanda bahwa Plaza Mulia tidak lagi mampu bertahan sebagai pusat perbelanjaan yang ramai dikunjungi.
Sejauh ini, masih ada yang aktif di dalam Plaza Mulia. Yakni satu area bioskop dan dua gerai franchise yang masih beroperasi.
Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang sempat meramaikan mall ini pun tersisa hanya hitungan jari saja.
Di dalam sudah mulai sepi, tidak terawat, berdebu kusam semakin membuat Plaza Mulia Samarinda tidak layak dikunjungi.
Salah satu gerai franchise kopi dan donat yang masih bertahan, yakni JCO. Ini pun kondisnya pengunjungnya tidak banyak.
Secara keseluruhan, setiap ruang gerai di setiap lantai tak berpenghuni.
Terlihat suram, bahkan ada beberapa ruang bangunan yang sudah rusak. Seperti bangunan mati yang bertahan hidup, toilet-toilet di mall juga nampak tak bersahabat.
“Kayak gak pernah dipakai, apalagi yang di lantai dua. Kurang juga pencahayaannya, lantai berdebu,” ungkap Meli, salah satu pengunjung.
Bahkan di tengah-tengah lantai dasar, terdapat sejumlah ember yang sengaja dipasang oleh petugas untuk menampung kebocoran atap saat diguyur hujan. Gerai ayam goreng terkenal bahkan hanya beropersi hingga pukul 18.00 Wita saja.
Tak ada yang menarik di mall ini, kecuali harga tiket bioskop yang dibanderol murah. Tak heran jika meski sudah seperti bangunan mati, tak sedikit masyarakat yang memilih Plaza Mulia sebagai wadah untuk menonton film baru.
Namun, beberapa pengunjung bioskop mengeluhkan kondisi eskalator, yang sering mengalami kerusakan. Saat eskalator tidak berfungsi, pengunjung terpaksa menaikinya secara manual.
“Jujur saya sebenarnya takut kalau ingat-ingat kondisi banguannya ini. Ditambah lagi sepi, tapi memang orang banyak ke sini karena tiket nontonnya murah,” ujarnya. (*)