TITIKNOL.ID, PENAJAM – Diikuti 1.116 santri, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara Rayakan Hari Santri Nasional melibatkan seluruh pondok pesantren dari empat kecamatan se-Kabupaten Penajam Paser Utara.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Penajam Paser Utara M Daud berharap tahun-tahun mendatang masih dengan semangat yang sama.
Antusisme peserta dalam rangka Peringatan Hari Santri terlihat dari lapangan Pemkab yang dipenuhi jajaran santri yang hadir memeriahkan momen tersebut.
Kepala Kesra Setdakab PPU, M. Daud menyebutkan undangan dalam rangka peringatan Hari Santri itu ditujukan kepada seluruh pondok pesantren dan diikuti sebanyak 1.116 santri dari empat kecamatan di lingkungan Penajam Paser Utara. Selasa, (22/10).
“Tahun-tahun sebelumnya kita juga adakan peringatan hari santri, sesederhana mungkin di kantor Kementerian Agama (Kemenag). Tahun-tahun berikutnya, semoga saja Pemkab masih bisa melangsungkan kegiatan ini.” Ungkap M. Daud
Pada acara ini, beberapa santri perwakilan pondok pesantren juga dilibatkan dalam mengambil alih petugas apel.
Hal demikian salah satunya merupakan strategi panitia yang mengatur sebaik mungkin jalannya upacara.
Pemberian hadiah dilakukan di akhir apel dari beberapa perlombaan yang digelar Pemerintah Penajam Paser Utara pada hari-hari sebelumnya.
Diantaranya lomba Habsyi, Pidato Keagamaan, Bola Voli, dan Mini Soccer dengan peraihan juara 1, 2, dan 3.
Untuk Mini Soccer selain peraihan juara 1, 2, dan 3 terdapat juga pemenang kategori best gol, kipper terbaik, dan pemain terbaik.
Rencananya, tahun depan pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara masih mengambil alih momen perayaan hari santri nasional tersebut.
“Insyaallah, kita usahakan bisa ramai seperti ini. Jadi terlihat semangatnya mereka dengan adanya kegiatan tersebut.” papar Daud.
Sementara itu saat ditemui, Zainal Arifin selaku Penjabat (PJ) Bupati Penajam Paser Utara mengatakan, “jebolan pesantren tentu juga punya kompetensi dan kualifikasi yang sama dengan sekolah-sekolah pada umumnya.
”Mengacu pada tagline menteri agama, “santri bisa jadi apa saja”. Zainal menuturkan selayaknya tagline tersebut dijadikan sebagai format pembelajaran yang lebih baik di pondok pesantren hingga mampu bersaing dengan dunia luar.
“Melalui tagline santri bisa jadi apa saja, saya mengharapkan adanya motivasi internal para santri untuk semangat dalam belajar, motivasi para pemimpin pondok pesantren untuk bisa memberikan pembelajaran terbaik di pondok pesantren masing-masing sehingga alumni yang dihasilkan bisa berkompetisi di dunia nasional hingga internasional,” Katanya
”Seperti yang diketahui, santri-santri berpegang pada tiga bahasa, yakni bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan Bahasa Arab. Dengan menguasai ketiganya,”tuturnya.
Zainal meyakini para santri semestinya dapat menggali ilmu dengan lebih luas.
Menyinggung persoalan pilkada, Ia juga berharap peran santri di Kabupaten Penajam Paser Utara dalam menghadapi momen pemilu mendatang turut serta menjaga netralitas, kondusifitas, solidaritas, dan silaturahmi sehingga pemilu bisa berlangsung dengan aman dan sejuk.
“Ini nantinya akan berdampak dalam menghasilkan pemimpin yang menjadi pilihan rakyat yang dirahmati dan diberkahi Allah SWT. Doa-doa para santri biasanya makbul, mudah-mudahan mereka juga ikut mendoakan kita mendapatkan pemimpin yang baik dan menjadikan Penajam Paser Utara Baldatun Toyyibatun Wa rabbun Gafur”. Tutupnya. (Advertorial/TN01)