TITIKNOL.ID, SAMARINDA – SMAN 10 Samarinda menggelar Gema Literasi dan pembinaan talenta Olimpiade Sains (OSN) MIPA atau matematika dan ilmu pengetahuan alam (IPA) pada Selasa 22 Oktober 2024.
Kegiatan ini dirangkai dengan pelaksanaan Bulan Bahasa dan Sastra 2024.
Narasumber nasional bidang MIPA, fisika, kimia, biologi dari ITB dan Universitas Brawijaya dihadirkan serta penguatan literasi yang menghadirkan perwakilan Kantor Bahasa Kaltim dan pegiat literasi/sastrawan Kaltim.
Kepala SMAN 10 Samarinda, Fathur Rachim mengatakan bahwa kegiatan ini memasuki tahun kedua, dirangkai Bulan Bahasa dan MIPA.
Tidak hanya Gema Literasi, tapi juga pembinaan talenta guru maupun siswa.
Pada tahun ini, ia mengatakan, pembinaan pada guru diberikan ruang lebih untuk ikut berpartisipasi dalam pembinaan talenta ini.
Kecenderungan kemarin–kemarin siswa yang dibina, namun dilihat 2 tahun terakhir ini jika siswa lulus, maka pembinaan selesai begitu saja.
“Tetapi kalau gurunya kita bina, kami berharap relatif cukup lama, karena perpindahan guru tidak 3 tahun sekali, bisa bertahan lama di satuan pendidikan, karena kita belum punya aturan rolling guru, maka dari itu menjadi dasar kami melakukan kegiatan (pembinaan) ini,” tuturnya pada Rabu (23/10/2024).
Diterangkannya, peserta tidak hanya dari SMAN 10 saja, namun mengundang juga guru–guru sekolah SMP dan SMA sekitar SMAN 10 Samarinda.
Target SMAN 10 ke depan, lanjut Fathur Rachim, tentu penerimaan siswa dari sekitar lingkungan sekolah.
Jika pembinaan terhadap guru di SMP sekitar meningkat kompetensinya, tentu akan berpengaruh ke peserta didik yang akan menjadi input pihaknya.
“Slogan SMA kan, maju bersama, hebat semua. Kami ingin semua bisa maju, tidak ingin terhebat, ingin semua maju,” tegasnya.
Pembinaan Skala Besar
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim, Irhamsyah mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi pihak SMAN 10 Samarinda ini.
“Kepsek SMAN 10 ini, menurut saya, sependengaran saya, yang juga saya baca, luar biasa kemajuannya,” ujarnya.
Ia pun juga mengakui bahwa semestinya Disdikbud Kaltim juga menyelenggarakan hal yang sama serta menjadi inisiator.
Irhamsyah menegaskan akan memprogramkan agar para pendidik di tingkat SMA atau SMK agar semua sekolah di Kaltim secara bertahap mendapat pembinaan yang sama dengan skala lebih besar.
“Jika di SMAN 10 sekitar sekolah saja, Insya Allah kita juga programkan lebih besar ke semua sekolah di Kaltim, bertahap agar pendidikan ke guru–guru kita, tidka hanya bulan bahasa, tetapi juga MIPA, agar ada pendekatan bagi guru kita ke para penurus kita di Kaltim,” ungkapnya.
Literasi juga penting menurut Irhamsyah, terkait bahasa dan sastra yang mesti dilestarikan di era globalisasi.
Pemprov Kaltim berharap, peningkatan literasi merangkak naik adanya era digitalisasi.
“Ini juga yang jadi harapan kita, agar partisipasi meningkat melalui digitalisasi,” ujarnya.
Hal ini juga mencoba bagaimana mencari treatment bagi guru–guru agar tidak tertinggal dalam dunia digitalisasi, 4.0 yang akan menuju 4.5.
“Kita suka tidak suka mengejar itu dan mengejar untuk berpartisipasi juga adanya Ibu Kota Negara di Kaltim,” tuturnya. (*)