TITIKNOL.ID, PENAJAM – Krisis air menjadi isu krusial ditengah perubahan iklim yang tidak menentu.
Ketersediaan air yang jauh di bawah kebutuhan air ini menyulitkan rumah tangga hingga mengancam produktivitas pertanian setempat.
Hal ini dialami masyarakat petani di Kelurahan Sesumpu, Kecamatan Penajam.
Persoalannya, dalam mendukung swasembada pangan, gerakan tanam padi ini hanya dilakukan pada saat musim penghujan.
Lahan sawah di Sesumpu, kebanyakan merupakan sawah tadah hujan, menyebabkan petani Sesumpu mengolah lahan serta menanam padi serentak pada musim hujan.
“Minimnya akses air di wilayah tersebut mengakibatkan para petani tidak dapat mengairi lahan persawahannya, sehingga mereka hanya menanam padi ketika memasuki musim hujan,” ucap Lurah Sesumpu, Agusman, Sabtu (14/12/2024).
Memanfaatkan musim hujan yang tengah berlangsung ini, para petani mulai membajak sawahnya untuk ditanami padi. Limpahan air hujan menyebabkan tanah lebih mudah ditanami.
Lurah Penajam, Agusman, menjelaskan dalam setahun para petani setidaknya melakukan dua kali masa tanam.
Sekalipun kondisi cuaca tidak menentu, petani berani mengambil tindakan ekstrem dengan melakukan penanaman.
“Mengingat peran sektor pertanian menjadi salah satu sektor strategis terhadap pertumbuhan perekonomian, pekerjaan bertani memiliki peluang tinggi bagi mereka untuk meningkatkan nilai ekonomis keluarga,” katanya.
Disamping kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN) di wilayah administrasi PPU, merupakan kesempatan besar bagi petani untuk menyumbang peran sebagai penyokong lumbung pangan di wilayah ini.
“Pertanian Sesumpu apabila dikembangkan tentu dapat menjadi wilayah lumbung pangan IKN. Namun perlu ditekankan, sumber airnya harus mendukung,” ungkapnya.
Dirinya berharap kepada Dinas terkait untuk memberi solusi permasalahan di wilayahnya tersebut, misalnya dengan membangun pipanisasi air.
“Masalah air adalah kebutuhan mendasar. Seperti halnya infrastruktur jalan, pemerintah perlu memperhatikan, bahwa peningkatan infrastruktur air juga harusnya diprioritaskan,” tandasnya.(TN01)