Bahlil Lahadalia berdialog langsung dengan para nelayan untuk mendengar kebutuhan dan masukan terkait ketersediaan BBM jelang Natal dan Tahun Baru
TITIKNOL.ID, BALIKPAPAN – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia didampingi Rudy Mas’ud Calon Gubernur Kalimantan Timur 2024 melanjutkan kunjungannya di Balikpapan.
Kali ini dalam kesempatannya mengunjungi SPBU nelayan di Manggar, Kecamatan Balikpapan Timur, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur pada Sabtu (15/12/2024).
Dalam kunjungan ini, Bahlil Lahadalia berdialog langsung dengan para nelayan untuk mendengar kebutuhan dan masukan terkait ketersediaan BBM jelang Natal dan Tahun Baru.
“Hari ini saya melakukan kunjungan ke SPBU nelayan untuk memastikan ketersediaan BBM menjelang Natal dan Tahun Baru. Saya senang melihat situasi di sini cukup kondusif,” ujar Bahlil Lahadalia.
Namun, ada beberapa permohonan dari nelayan yang harus perlu ditindaklanjuti.
“Salah satunya memperpendek birokrasi pengajuan pembangunan SPBU,” ungkap Bahlil Lahadalia.
Ia mengungkapkan bahwa proses pengajuan pembangunan SPBU saat ini terlalu panjang karena harus melalui kementerian di Jakarta.
“Saya memahami perasaan mereka. Keluarga saya juga nelayan, jadi saya tahu ini soal penting. Proses perizinan akan saya pangkas nanti agar lebih cepat,” tutur Bahlil Lahadalia.
Bahlil juga menyoroti persoalan kuota BBM yang masih perlu penyesuaian, terutama dengan bertambahnya jumlah kapal nelayan di wilayah tersebut.
“SPBU ini awalnya dirancang contoh untuk melayani 130 kapal, tapi dengan penambahan kapal, tentu kuotanya harus kita sesuaikan. Ini masukan yang sangat baik dari nelayan,” katanya.
Keluhan Nelayan soal Solar
Dalam dialog, seorang nelayan bernama Fadlan menyampaikan bahwa kebutuhan solar harian untuk kapal nelayan sering kali tidak mencukupi, terutama saat musim panen yang berlangsung bersamaan.
Kalau mesin dompeng itu butuh 50 liter sampai 60 liter per hari, sementara kalau mesin mobil bisa sampai 80 liter hingga 90 liter per hari.
“Harapan kami, kuota BBM ditambah supaya bisa mencukupi kebutuhan. Dari segi harga, tidak ada masalah karena pengelola SPBU sangat transparan,” ungkap Fadlan.
Menteri Bahlil Lahadalia, berkomitmen untuk segera mengupayakan solusi atas persoalan ini.
“Kami akan meninjau ulang kuota yang diberikan agar kebutuhan nelayan bisa terpenuhi. Saya juga memastikan tidak ada antrean signifikan di SPBU ini, dan itu tanda baik untuk pengelolaan distribusi BBM,” kata Bahlil Lahadalia.
Kunjungan ini menjadi langkah penting dalam memastikan kesiapan distribusi BBM bagi nelayan, terutama menjelang momen penting akhir tahun.
Pemerintah berkomitmen menjaga kelancaran distribusi dan mendukung produktivitas nelayan di seluruh wilayah Indonesia. (*)