Bontang

3 Nelayan Bontang Celaka, Kapal Dihantam Badai di Tengah Lautan

39
×

3 Nelayan Bontang Celaka, Kapal Dihantam Badai di Tengah Lautan

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi kapal nelayan melaut mencari ikan.  Kabar duka menggelayut pada tiga nelayan asal Bontang, Kalimantan Timur, mengalami kecelakaan air di Kerindingan dan Segajah, Kota Bontang, Sabtu 21 Desember 2024 malam. 

Kronologi tiga nelayan asal Bontang memancing memakai kapal dan saat di tengah lautan mereka tenggelam dihantam badai mendadak di perairan Rig Kerindingan dan Rig Segajah

TITIKNOL.ID, BONTANG – Kabar duka menggelayut pada tiga nelayan asal Bontang, Kalimantan Timur, mengalami kecelakaan air di Kerindingan dan Segajah, Kota Bontang, Sabtu 21 Desember 2024 malam. 

Kronologi tiga nelayan asal Bontang memancing memakai kapal dan saat di tengah lautan mereka tenggelam dihantam badai mendadak di perairan Rig Kerindingan dan Rig Segajah.

Lokasi tersebut berada di sekitar 20 mil laut dari Pelabuhan Tanjung Limau atau sekitar pukul 22.30 Wita.

Kukuh Joko Purnomo (57), satu-satunya korban selamat, menceritakan detik-detik mengerikan itu.

Ia mengatakan badai datang begitu cepat, tidak memberi mereka waktu untuk bersiap.

“Kapal kecil kami dihantam gelombang besar. Air masuk dengan cepat, kapal terbalik, dan kami tercebur ke laut,” ungkap Kukuh saat ditemui di RSUD Taman Husada, Minggu (22/12/2024).

Menurut Kukuh, ia sempat mengambil jaket pelampung saat kapal mulai tenggelam.

Namun, kedua rekannya, Nardi (57) dan Gaffar (40), tidak sempat menyelamatkan diri.

“Saya pakai pelampung, tapi Gaffar dan Nardi tidak sempat. Kami bertahan di air dengan satu jaket pelampung,” ungkapnya. 

Nardi akhirnya tenggelam karena kelelahan. “Saya mencoba menahan tubuhnya agar tidak lepas sampai akhirnya kami ditemukan kapal nelayan lain pagi harinya,” tutur Kukuh.

Nardi ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa, sementara Gaffar, yang terakhir terlihat di atas kapal sebelum tenggelam, hingga kini masih dalam pencarian.

Rencana yang Berujung Malapetaka

Kukuh juga bercerita, perjalanan mereka dimulai dari Pelabuhan Tanjung Limau pada Sabtu sore sekitar pukul 15.00 Wita.

Mereka menuju perairan Timur Laut Bouy O, lokasi yang biasa menjadi favorit para nelayan.

Baca Juga:   2 Masalah Mendera Proyek Drainase di Bontang Baru, Kerja Lambat PUPR Desak Kontraktor 

“Kami sempat berhenti di beberapa titik memancing. Cuaca awalnya tenang, tapi sekitar pukul 22.30 Wita, gelombang mulai naik dan badai datang tiba-tiba,” bebernya.

Proses Evakuasi dan Pencarian

Jenazah Nardi bersama Kukuh yang selamat akhirnya dievakuasi ke Pelabuhan Tanjung Limau sekitar pukul 10.00 Wita, Minggu pagi, sebelum dibawa ke RSUD Taman Husada.

Kapolsek Bontang Utara Iptu Lukito mengatakan pihaknya terus berupaya mencari Gaffar yang masih hilang. 

“Tim gabungan dari Sat Polairud Polres Bontang dan instansi terkait sudah dikerahkan. Pencarian akan terus dilakukan,” katanya. (*)