Penajam

Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik Beberkan Solusi Atasi Kemiskinan di Penajam

45
×

Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik Beberkan Solusi Atasi Kemiskinan di Penajam

Sebarkan artikel ini
Penjabat (Pj) Gubernur Kalimatan Timur, Akmal Malik, saat kunjungan Kerja di Kecamatan Babulu, meresmikan bangunan penyediaan air bersih (Bendung Babulu)

TITIKNOL.ID, PENAJAM – Kemiskinan ekstrem masih menjadi perhatian serius di Kalimantan Timur, khususnya di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).

Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim, Akmal Malik, mengungkapkan bahwa PPU menjadi salah satu daerah dengan angka kemiskinan tertinggi di wilayah tersebut.

Salah satu faktor utama penyebab kemiskinan di PPU adalah keterbatasan sumber air baku.

Kondisi ini tidak hanya memengaruhi kualitas hidup masyarakat, tetapi juga menuntut penanganan serius dari berbagai pihak.

“Setahun lalu saya berkunjung, dan pusat kemiskinan tertinggi ada di PPU. Karena itu, kami menyiapkan alternatif penyediaan sumber air bersih, salah satunya melalui rehabilitasi Bendung Babulu,” ujar Akmal Malik, Sabtu (21/12/2024).

Menurutnya, rehabilitasi Bendung Babulu memiliki potensi besar untuk mengaliri hingga 350 ribu hektare lahan dan membantu hampir delapan ribu rumah tangga.

Meski kapasitasnya masih terbatas di angka 5-10 liter per detik, upaya ini diharapkan mampu memberikan akses air bersih bagi keluarga yang selama ini kesulitan mendapatkannya.

Dalam mengatasi masalah kemiskinan, pemerintah daerah bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Balai Wilayah Sungai (BWS), untuk memastikan ketersediaan air baku yang dapat dimanfaatkan masyarakat.

Tak hanya itu, pemerintah juga mengembangkan program budidaya perikanan di kawasan mangrove untuk mendukung perekonomian lokal.

“Kawasan mangrove ini menjadi salah satu percontohan untuk budidaya perikanan. Ada empat komoditas yang kami kembangkan, yakni rumput laut, bandeng, udang, dan kepiting,” jelas Akmal.

Ia menambahkan, pemanfaatan kawasan mangrove dilakukan tanpa merusak ekosistem.

Pola kehutanan sosial ini diharapkan mampu menekan biaya produksi sekaligus meningkatkan nilai ekonomi produk lokal.

Selain program penyediaan air bersih dan budidaya perikanan, Akmal juga menyoroti potensi pengoptimalan lahan produksi pangan di PPU.

Baca Juga:   Bawaslu PPU Dalami Dugaan Pelanggaran ASN di Debat Pilkada 2024

Ia menyebut, masih ada sekitar 200 hektare lahan yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung kemandirian pangan.

“Di Labangka, Kecamatan Babulu, kita mengelola empat hektare lahan. Dalam tiga bulan masa tanam, hasilnya sudah bisa dipetik. Bayangkan jika 200 hektare itu dioptimalkan, berapa banyak pangan yang bisa kita hasilkan,” katanya.

Melalui berbagai program ini, Akmal berharap angka kemiskinan ekstrem di PPU dapat ditekan secara signifikan.

Ia juga mendorong daerah lain untuk meningkatkan kemandirian pangan dan mengurangi ketergantungan pada produk impor.

“Harapan kami, langkah ini tidak hanya mengurangi kemiskinan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan,” tutupnya. (TN01)