Penajam

Rumah Warga di Sepaku Rusak Parah Akibat Cuaca Ekstrem, BPBD PPU Minta Warga Waspada

43
×

Rumah Warga di Sepaku Rusak Parah Akibat Cuaca Ekstrem, BPBD PPU Minta Warga Waspada

Sebarkan artikel ini

TITIKNOL.ID, PENAJAM – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) memicu bencana tanah longsor di Desa Semoi, Kecamatan Sepaku, Rabu (15/1/2025).

Bencana ini menyebabkan sebuah rumah warga di RT 20 mengalami kerusakan parah, terutama di bagian dapur.

Rumah berbahan kayu tersebut tak mampu menahan hantaman pohon besar yang tumbang akibat pergeseran tanah.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU, Sukadi Kuncoro, menyebutkan curah hujan yang tinggi menjadi pemicu utama pergeseran tanah hingga menyebabkan longsor.

Akibatnya, sebuah pohon besar roboh dan menimpa rumah warga.

“Struktur tanah yang tidak stabil membuat pohon tumbang dan menimpa bangunan warga. Bagian dapur yang berukuran 4 x 6 meter mengalami kerusakan parah karena material kayu yang digunakan,” ujar Sukadi.

Meski rumah rusak berat, seluruh penghuni rumah berhasil selamat dari bencana tersebut.

Pasca kejadian, BPBD PPU segera menerjunkan tim untuk melakukan penilaian kerusakan dan langkah penanganan awal.

“Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, kerugian materiil cukup besar karena kerusakan hampir meliputi seluruh bagian dapur,” tambah Sukadi.

Selain memberikan bantuan, BPBD juga mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi bencana yang disebabkan cuaca ekstrem.

Hujan deras yang terus menerus mengguyur wilayah PPU meningkatkan risiko tanah longsor di daerah-daerah rawan.

“Kami meminta masyarakat untuk selalu waspada, menjaga keselamatan diri, dan mengurangi risiko bahaya akibat hujan dengan intensitas tinggi,” imbau Sukadi.

Saat ini, BPBD terus memantau kondisi di lapangan dan berkoordinasi dengan perangkat desa untuk memastikan keselamatan warga.

Penanganan darurat juga dilakukan untuk mencegah longsor susulan yang dapat memperparah situasi.

Dengan cuaca ekstrem yang diprediksi masih berlangsung, masyarakat diimbau untuk selalu memperhatikan tanda-tanda pergerakan tanah dan segera melapor jika menemukan potensi bahaya. (TN01)