Mahulu

Memangkas Perjalanan ke Mahulu via Bandara Ujoh Bilang, Bakal Memakan 55 Menit Saja

24
×

Memangkas Perjalanan ke Mahulu via Bandara Ujoh Bilang, Bakal Memakan 55 Menit Saja

Sebarkan artikel ini
MIMPI BANGUN BANDARA - Ilustrasi pembangunan bandara udara, gambar hasil olahan Meta AI, Rabu 5 Februari 2025. Di Ujoh Bilang, Kabupaten Mahakam Ulu, Provinsi Kalimantan Timur akan dibangun Bandara Ujoh Bilang. Kata Bupati Mahulu, Bonifasius Belawan Geh, tentu saja nanti dengan hadirnya Bandara Ujoh Bilang akan memudahkan aktivitas masyarakat dan membuka peluang lebih luas bagi pengembangan ekonomi lokal Mahakam Ulu. (Meta AI)

TITIKNOL.ID, UJOH BILANG – Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu terus berupaya untuk menyediakan infrastruktur kabupaten yang maksimal, di antaranya fasilitas bandar udara sebagai penunjang transportasi udara. 

Cara dari Pemkab Mahakam Ulu untuk mewujudkan ini ialah melakukan pembangunan Bandara Ujoh Bilang. 

Demikian disampaikan oleh Bupati Mahakam Ulu, Bonifasius Belawan Geh di Ujoh Bilang, Rabu (5/2/2025). 

 Strategi untuk meningkatkan konektivitas Mahakam Ulu (Mahulu) menuju berbagai daerah di Kalimantan Timur bukan sekadar wacana.

Salah satunya dibuktikan dengan pembangunan Bandara Ujoh Bilang yang diharapkan menjadi penghubung utama bagi masyarakat Mahulu.

Bandara tersebut akan memperpendek waktu perjalanan yang selama ini menjadi tantangan besar.  

Bupati Mahulu, Bonifasius Belawan Geh menegaskan, kehadiran bandara ini merupakan langkah strategis dalam meningkatkan aksesibilitas dari dan menuju Mahulu, kabupaten termuda di Kalimantan Timur.   

“Upaya ini sebagai bagian dari komitmen Pemkab dan DPRD Mahulu dalam menghadirkan fasilitas transportasi yang benar-benar dibutuhkan masyarakat,” tutur Bupati Bonifasius. 

Saat ini perjalanan dari Samarinda ke Mahulu melalui jalur darat membutuhkan waktu sekitar 14 jam sampai 16 jam.

Sementara itu, perjalanan menggunakan kapal penumpang bisa memakan waktu hingga dua hari tiga malam.

Kehadiran Bandara Ujoh Bilang diproyeksikan memangkas waktu perjalanan di rute yang sama menjadi hanya 55 menit.  

“Bandara ini didesain sebagai bandara pengumpan ke bandara lain di Kaltim, seperti Bandara APT Pranoto di Samarinda, Bandara Sepinggan di Balikpapan, Bandara VVIP IKN, hingga Bandara Melalan di Kutai Barat,” ucapnya.  

Selain mempercepat mobilitas masyarakat, keberadaan bandara ini juga diharapkan memberikan dampak ekonomi yang signifikan. 

Berbagai sektor mulai dari industri sawit, perkebunan, hingga pemerintahan akan mendapatkan manfaat dari aksesibilitas yang lebih baik.  

Baca Juga:   Banjir Mahulu, Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik Pastikan Pemulihan Infrastruktur Pascabencana

“Kehadiran bandara ini akan memudahkan aktivitas masyarakat dan membuka peluang lebih luas bagi pengembangan ekonomi lokal,” tegasnya. (*)