TITIKNOL.ID – Ibu Kota Nusantara (IKN) dirancang sebagai kota modern dan berkelanjutan, namun ancaman banjir tetap menjadi perhatian utama.
Untuk mengatasi hal ini, Otorita IKN telah menyiapkan berbagai strategi pencegahan dan mitigasi.
Staf Khusus Kepala Otorita IKN Bidang Komunikasi Publik, Troy Harold Pantouw, mengungkapkan bahwa berdasarkan Kajian Risiko Bencana (KRB) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tahun 2020-2024, terdapat 10 titik rawan banjir di IKN.
Beberapa wilayah dengan risiko tinggi antara lain Desa Teluk Dalam, Bukit Raya, Sungai Seluang, Muara Jawa Ulu, dan Samboja Kuala di Kecamatan Samboja dan Muara Jawa.
Selain itu, ada juga Desa Bumi Harapan, Kelurahan Mentawir, Desa Suka Raja, Wonosari, dan Tengin Baru di Kecamatan Sepaku.
Menurut Troy, faktor utama penyebab banjir di IKN adalah belum optimalnya tata ruang, curah hujan tinggi, kenaikan muka air laut, serta pembukaan lahan di hulu sungai.
Oleh karena itu, Otorita IKN menerapkan strategi berbasis teknologi untuk mengatasi masalah ini.
Upaya yang dilakukan mencakup pemantauan tutupan lahan di hulu sungai, pembangunan infrastruktur pengendali banjir, rehabilitasi lahan dengan tanaman berdaya serap tinggi, serta penerapan sistem pemantauan banjir berbasis teknologi.
Konsep Zero Delta Q dan Water Sensitive Urban Development (WSUD) juga diterapkan untuk mengontrol banjir dan menjamin ketersediaan air baku.
Selain itu, Otorita IKN telah mengimplementasikan Smart Water Management System (SWMS) serta menggunakan sensor Automatic Water Level Recorder (AWLR) untuk pemantauan debit air.
Teknologi Early Warning System (EWS) dan Geographic Information System (GIS) juga digunakan untuk mendeteksi potensi banjir.
Otorita IKN bekerja sama dengan BMKG dalam memprediksi curah hujan dan mengantisipasi dampaknya terhadap kawasan IKN.
Semua sistem ini telah terintegrasi dalam Integrated Command and Control Center (ICCC) sejak akhir 2024, memungkinkan pemantauan dan respons cepat terhadap ancaman banjir.
Dengan berbagai langkah ini, Otorita IKN berkomitmen untuk memastikan IKN tetap aman dan nyaman bagi penduduknya, sekaligus mewujudkan visi sebagai kota berkelanjutan. (*)