Bontang

Atasi Banjir Rob, Pemkot Bontang Rancang Pembangunan Jalan Layang dan Folder Drainase di Bontang Kuala

33
×

Atasi Banjir Rob, Pemkot Bontang Rancang Pembangunan Jalan Layang dan Folder Drainase di Bontang Kuala

Sebarkan artikel ini
Walikota Bontang Neni Moerniaeni. TITIKNOL.ID / ANDRI SAPUTRA

TITIKNOL.ID, BONTANG – Pemerintah Kota Bontang terus berupaya mengatasi persoalan banjir yang kerap melanda wilayahnya.

Banjir di Bontang terjadi akibat tingginya curah hujan dan pasangnya air laut, terutama di kawasan pesisir seperti Bontang Kuala.

Untuk mengatasi hal tersebut, Pemkot Bontang merencanakan pembangunan folder drainase dan jalan layang di Bontang Kuala.

Kawasan ini diketahui menjadi langganan banjir rob yang mengganggu aktivitas warga dan menurunkan jumlah pengunjung di pelataran wisata Bontang Kuala.

“Kalau sudah banjir rob pengunjung sepi, karena jalan tergenang banjir,” ujar Musa, salah satu pengurus pelataran Bontang Kuala.

Pembangunan jalan layang diharapkan bisa menjadi solusi jangka panjang agar akses jalan tetap bisa digunakan meski terjadi pasang air laut.

Proyek ini juga sekaligus mendukung peningkatan pariwisata di kawasan tersebut.

Namun, Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, mengungkapkan bahwa proses pembangunan kerap terkendala oleh persoalan lahan.

Ia meminta kerja sama masyarakat agar pembangunan infrastruktur ini dapat segera terealisasi.

“Kita ini kan yang pertama selalu terkendala masalah lahan. Kita meminta kepada masyarakat agar berbesar hati bagaimana lahan ini bisa dimanfaatkan untuk kepentingan bersama,” ujar Neni.

Ia menegaskan, banjir tidak hanya berdampak pada akses warga, tetapi juga menyebabkan kerusakan barang-barang rumah tangga, termasuk peralatan elektronik milik warga yang sering rusak karena tergenang air.

“Kalau masyarakat memahami kondisi alam kita, pasti mereka juga tahu bahwa banyak barang elektronik rusak karena banjir,” tambahnya.

Menutup pernyataannya, Neni mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan sebagai langkah preventif mengurangi risiko bencana.

“Kita jaga bumi, maka bumi akan jaga kita. Itu kata kuncinya,” pungkasnya. (TN02)