SamarindaTitiknolKaltim

Drainase di Samarinda Utara Disorot Walikota Andi Harun, Kotor dan Ada Parkir Truk

36
×

Drainase di Samarinda Utara Disorot Walikota Andi Harun, Kotor dan Ada Parkir Truk

Sebarkan artikel ini
DRAINASE SAMARINDA Foto ilustrasi drainase yang tidak terawat. Menurut Walikota Samarinda, Andi Harun, kondisi terkini di wilayah Kecamatan Samarinda Utara menunjukkan tingkat sedimentasi drainase yang kian parah hingga sejajar dengan badan jalan, Jumat (2/5/2025). (Meta Ai)

TITIKNOL.ID, SAMARINDA – Persoalan buruknya infrastruktur drainase di Kota Samarinda, Kalimantan TImur jadi sorotan kepala daerah, termasuk satu di antaranya Walikota, Andi Harun. 

Menurut Walikota Samarinda, Andi Harun, kondisi terkini di wilayah Kecamatan Samarinda Utara menunjukkan tingkat sedimentasi drainase yang kian parah hingga sejajar dengan badan jalan, Jumat (2/5/2025). 

Situasi diperburuk oleh keberadaan kendaraan truk yang parkir sembarangan di sepanjang ruas jalan, khususnya di sepanjang kawasan SPBU PM Noor.

Sehingga menyebabkan kerusakan dan penurunan badan jalan.

“Yang mendesak di kawasan Kecamatan Samarinda Utara itu kan sebenarnya jalan provinsi. Ada sedimentasi yang sudah hampir sejajar dengan jalan. Itu jalanan kotor, ada parkiran-parkiran mobil-mobil truk dan menyebabkan itu jalan agak sedikit turun,” kata Walikota Andi Harun.

Dalam menanggapi situasi tersebut, Pemkot Samarinda mengerahkan lintas organisasi perangkat daerah (OPD) untuk melakukan aksi terpadu.

Dinas Perhubungan, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pemadam Kebakaran, hingga para camat dan lurah diminta berkolaborasi untuk mengatasi masalah kebersihan dan sedimentasi, termasuk menyapu dan menyiram jalan, mengangkut pasir dan lumpur, serta membersihkan sampah plastik.

Makanya tadi semuanya dipanggil untuk koordinasi, kemudian camat dipanggil untuk memberi dukungan soal sampah plastik dan lain sebagainya.

“Ada koordinasi kewilayahan dengan camat dan lurah-lurah setempat,” tuturnya.

Isu utama yang disoroti Wali Kota bukan hanya soal teknis kebersihan, tetapi juga permasalahan struktural mengenai kewenangan pengelolaan jalan.

Tidak Memahami Perbedaan Jalan

Menurut Walikota Andi Harun, masyarakat di Samarinda sering kali tidak memahami perbedaan antara jalan kota, jalan provinsi, dan jalan nasional. 

Hal ini menjadi kendala tersendiri dalam menyampaikan informasi dan kebijakan kepada publik.

“Kita sebenarnya berharap koordinasi pemeliharaan jalan dengan provinsi dapat terjalin secara baik,” kata Andi Harun.

Baca Juga:   Menteri PU Sebut Belum Ada Aba-Aba Soal Pemindahan ASN ke IKN

Karena masyarakat Kota Samarinda, termasuk teman-teman netizen, banyak yang tidak mengerti bahwa ini jalan kota atau jalan provinsi.

“Nah, seperti saya lihat di media sosial Jalan Kadrie Oening, itu statusnya jalan provinsi. Kemudian Jalan PM Noor, itu juga jalan provinsi. Kemudian Jalan D.I Panjaitan itu, apakah itu statusnya jalan negara atau provinsi, yang jelas itu bukan status jalan kota,” kata Andi Harun.

Namun demikian, ia menekankan bahwa kendati jalan-jalan tersebut bukan di bawah kewenangan kota, penanganan terhadap sedimentasi drainase tak bisa menunggu terlalu lama, sebab menyangkut kepentingan umum dan arus lalu lintas protokol, termasuk jalur utama menuju Bandara APT Pranoto.

“Nah, tapi kan yang saya maksud tadi adalah tidak semua netizen tahu status jalan itu. Yang penting jalan itu ada di dalam Kota Samarinda. Kita pun kalau mau masuk harus koordinasi dan izin dulu. Cuma kalau menyangkut tentang sedimentasi drainase, ya kita tidak bisa menunggu. Kita harus segera tanggulangi, kita harus segera atasi. Karena daerah itu daerah kawasan lalu lintas protokol, artinya lalu lintas utama dari dan menuju ke bandara,” ujar Andi Harun.

Dalam dua pekan terakhir, Pemkot juga telah menginstruksikan aksi kebersihan rutin yang menyasar wilayah-wilayah strategis di Samarinda Utara.

Camat dan para lurah, khususnya dari Lempake, Tanah Merah, dan Sungai Siring, diminta secara berkala mengangkat sampah plastik dan limbah lainnya dari bahu jalan.

“Agar semua sampah-sampah plastik di bahu-bahu jalan dan sampah-sampah yang lain kita mulai tiap minggu atau secara reguler kita punguti,” katanya.

Tak hanya menyasar instansi pemerintahan, Andi Harun juga mengajak partisipasi masyarakat agar ikut menjaga kebersihan kota. Ia menyoroti perilaku sebagian pengguna jalan yang masih membuang sampah sembarangan dari kendaraan.

Baca Juga:   Belum Termasuk Susu, Anggaran Makan Siang Gratis Disebut Capai Rp15 Ribu per Anak

“Kita juga ingin memberi tahu kepada semua pengguna jalan di lalu lintas tersebut, termasuk jalan dari dan menuju ke Bontang, Sangatta,” bebernya.

“Kita mohonlah jangan buang sampah dari atas kendaraan. Begitu pula juga pengguna jalan lain, termasuk warga kita Samarinda. Siapa lagi yang akan menjaga dan memelihara merawat kota ini kalau bukan kita semua. Dan ini bukan pekerjaan yang sederhana karena membutuhkan keuletan, membutuhkan konsistensi, membutuhkan kepedulian bersama,” kata Andi Harun. (*)